Medan Pers, MAMBERAMO RAYA – Radang sendi merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang orang dewasa.
Artritis atau lebih dikenal dengan istilah rheumatoid arthritis (RA) lebih sering terjadi pada wanita dengan risiko 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan pria.
BACA JUGA: Atasi Radang Sendi Dengan Mengkonsumsi 3 Herbal Ini
Artritis merupakan kelompok penyakit yang umum terjadi dan terjadi pada 7,30 persen dari total penduduk Indonesia.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Burmeso dengan alamat web idiburmeso.org menjelaskan bahwa arthritis sebenarnya merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan sistem imun tubuh menyerang sendi dan jaringan di sekitarnya.
BACA JUGA: 7 Khasiat Daun Singkong Dicampur Madu, Ampuh Mengobati Rematik
IDI Burmeso disutradarai oleh Dr. Amanat Petrus berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Mamberamo Gedé dengan fokus pada akses kesehatan yang baik, khususnya di daerah terpencil.
Dr Petrus menjelaskan visi IDI Burmeso adalah menjadi organisasi kedokteran yang unggul dan inovatif dalam mendukung pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat.
BACA JUGA: Obati Sakit Radang Sendi dengan Konsumsi 5 Bahan Alami Ini
IDI kemudian melakukan penelitian terkait penyakit rematik dan kemudian merekomendasikan obat-obatan yang dapat diberikan kepada penderita penyakit rematik.
IDI Burmeso menjelaskan, penyakit rematik merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan peradangan pada sendi dan jaringan di sekitarnya yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Berikut beberapa penyebab utama radang sendi:
1. Faktor genetik atau riwayat keluarga
Salah satu faktor penyebab penyakit ini adalah riwayat keluarga atau keturunan.
Penyakit rematik, seperti rheumatoid arthritis atau ankylosing spondylitis, memiliki komponen genetik yang kuat.
Riwayat keluarga yang menderita rheumatoid arthritis dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit tersebut.
2. kondisi autoimun
Pada penyakit rematik, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan tubuh sendiri.
Misalnya pada rheumatoid arthritis, sistem kekebalan tubuh menyerang sinovium (selaput yang menutupi sendi), menyebabkan peradangan dan kerusakan.
3. Adanya cedera atau trauma
Bagi sebagian masyarakat Indonesia, cedera sendi dapat menjadi pemicu berkembangnya penyakit radang sendi, apalagi jika cedera tersebut tidak ditangani dengan baik.
4. Karena obesitas
Faktor terakhir adalah obesitas.
Secara umum, kelebihan berat badan meningkatkan tekanan pada persendian, terutama pada lutut dan pinggul, sehingga dapat memperburuk gejala radang sendi dan risiko peradangan. Apa yang dianjurkan untuk mengobati radang sendi?
IDI telah menyimpulkan pengobatan penyakit rematik, khususnya rheumatoid arthritis, bertujuan untuk mengurangi peradangan, menghilangkan rasa sakit dan mengurangi kerusakan sendi.
Berikut beberapa obat yang dianjurkan untuk mengatasi penyakit rematik:
1. Diklofenak
Obat pertama yang bisa dikonsumsi adalah diklofenak.
Natrium diklofenak digunakan sebagai terapi awal untuk mengatasi radang sendi yang disertai peradangan.
Selain itu, bisa juga digunakan untuk mengobati rasa sakit yang menyiksa.
2. Ibuprofen
Ibuprofen termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Ibuprofen bisa menjadi andalan Anda untuk mengatasi nyeri dan peradangan pada arthritis.
Obat ini juga dapat membantu mengurangi pembengkakan pada area persendian.
Penggunaan obat ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter, terutama karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius jika digunakan dalam jangka panjang.
Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis yang tepat dan jenis obat yang paling sesuai. (mrk/Medan Pers)