Medan Pers, Kendari – Tim dari Polisi Regional Sulawesi Provam memeriksa SDN 4 Baitno Honor Teacher, South Konawe Regience (Konel) Superiyani mengenai permintaan RP.
Dikatakan bahwa para guru diminta untuk uang sebanyak itu untuk menghentikan penyelidikan dugaan penganiayaan terhadap siswa yang diduga.
Baca Juga: Kasus Guru Kehormatan Superiyani, 2 jaksa penuntut di South Conaawe diperiksa oleh kantor jenderal jaksa penuntut
Ketika dia bertemu di Kendari pada Rabu malam (6/11/2024) dia mengatakan bahwa pada ujian dia ditanyai 30 pertanyaan selama sekitar empat jam di ruang investigasi.
“Sekitar 30 pertanyaan tentang masalah mengumpulkan penganiayaan yang terjadi di sekolah,” kata Suriyani.
Baca Juga: Guru Perdamaian Superiyani Lessing Lessing Membedakan Pemimpin Penasihat LBH Hami, Bagaimana Saya Datang?
Dia mengatakan bahwa selama ujian dia hanya memberikan informasi kepada polisi tentang permintaan RP.
“Jika pertanyaan uangnya adalah 2 juta RP dan 50 juta RP, karena hanya itu yang saya tahu tentang orang lain tidak tahu,” katanya.
Baca Juga: LBH Hami: Guru Perdamaian Superiyani dan orang tua siswa tidak menggunakan
Guru Superiyani mengakui bahwa selama kasus ini di kantor polisi Bait, ia diminta uang oleh kepala polisi IPDA IPDA IPDA untuk RP.
“Suamiku memberitahuku bahwa Kepala Polisi menuntut 2 juta RP,” Superiyani menjelaskan.
Juga, mengenai permintaan RP.
Dia mengatakan bahwa jika uang itu tidak dapat dipenuhi, kasusnya akan dilanjutkan atau ditransfer ke kantor jaksa penuntut.
“Jika diberikan 50 juta rp, ada masalah,” kata Superiyani.
Sebelumnya, Sulawesi melaporkan Polisi Regional Sulawesi, enam personel polisi dalam kasus SSDN 4 Baito Honor Teachers, Konawe Selatan (Konel).
Bantropam Sulawesi Sulawesi Polisi Polisi Regional Polisi Moch. Shoheh mengatakan enam petugas polisi diselidiki oleh polisi sektor umpan dan polisi Sør -Konawegian.
“Ya (pemeriksaan personel polisi), tiga petugas polisi (BAIT) dan tiga petugas polisi (Konawe Selatan),” kata Moch. Shoheh saat dihubungi melalui pesan Digital WA/WhatsApp.
Dia menyebutkan bahwa partainya juga telah merencanakan untuk melakukan survei terhadap kepala desa Wonua Raya dalam konteks klarifikasi mengenai permintaan RP.
“Tolong waktunya karena kepala desa dicari untuk klarifikasi,” katanya.