Medan Pers, SURABAYA – Rapat Umum Luar Biasa (MLB) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) rencananya digelar pada 20-21 Desember 2024 di salah satu kediaman Islam tertua di Surabaya.
Rencananya 20-21 Desember 2024 berada di Surabaya, salah satu rumah Islam tertua, kata Ketua NU (PO & MLB NU), KH Abdussalam Shohib Or Gus Salam Minggu (8/12 ).
Baca juga: PCNU Surabaya Bantah NU Pra MLB Ini Reaksi Gus Salam
Dalam aksinya tersebut, ia mengundang beberapa perwakilan pengurus Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia. Ia berharap, baik Ketua PWNU maupun delegasinya bisa menghadiri acara tersebut.
“Kemudian kami mengundang PWNU melalui Indonesia. Kami akan mengundang delegasi PWNU dari seluruh Indonesia. Katanya, ‘Iya, saya harap bapak/ibu siap hadir, meski tidak secara langsung, kami berharap ada delegasi.”
Baca juga: Presidensi: Pra-MLB NU Akan Digelar di Sekolah Tinggi Manajemen Islam Lama
Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang mengatakan, beberapa senior juga akan diundang, termasuk pemilik pondok pesantren tempat acara berlangsung. Namun pihaknya belum merilis nama pasti sekolah Islam tertua tersebut.
“Kami bermaksud tidak mengiklankannya untuk cottage demi kenyamanan bersama,” ujarnya.
Baca juga: Kepresidenan: Gerakan Kiai MLB NU dan Kader untuk Memajukan Muruah Organisasi
Terkait kehadiran sesepuh kiai, Gus Salam mengatakan nama mereka akan terungkap setelah mendapat persetujuan dan kesiapan dari pihak yang terlibat.
“Kami berkunjung dulu, kalau dia mau ungkapkan namanya, kami bebaskan. Kalau tidak, itu karena sensitif. “Jadi kami benar-benar membuat semua orang merasa nyaman dan tenang,” ujarnya.
Selain itu, Gus Salam mengatakan, data penting lainnya terkait Pra MLB masih dalam pengelolaan dan belum siap untuk dirilis ke publik.
“Yang lainnya masih kami simpan datanya,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf menampik langkah tersebut.
Kegiatan MLB ditolak karena dianggap tidak berdasar dan menyukai kegiatan yang menyenangkan.
“Sejauh ini kami belum bisa memastikan apakah itu benar atau hanya fiksi,” ujarnya. “Tidak ada hujan, tidak ada angin, kenapa ada MLB,” kata Gus Yahya saat rapat koordinasi di Surabaya, Sabtu (30/11).
Rapat koordinasi di Surabaya juga dihadiri para pengurus PWNU. Mereka menyatakan komitmennya menolak MLB demi menjaga keutuhan organisasi.
“PWNU-PWNU menyatakan menolak segala upaya manusia yang mengganggu keutuhan organisasi, termasuk isu MLB,” kata Gus Yahya.
Senada, Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozin menilai MLB yang digagas segelintir partai tidak pernah sejalan dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah. “Sejarah menunjukkan upaya MLB di masa lalu selalu gagal,” ujarnya.
“Setiap upaya untuk mengekang MLB dengan beberapa upaya tidak pernah berhasil. “Karena tidak sejalan dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah dan budaya organisasi NU,” kata Gus Rozin. (mcr23 / Medan Pers)
Selengkapnya… Gus Salam: Pra-MLB Kini Digelar di Surabaya