Polisi Usut Kasus Jual Beli Bayi yang Libatkan Ketua Yayasan Anak di Bali

author
2 minutes, 22 seconds Read

Medan Pers, DENPASAR – Polda Bali juga mengusut kasus jual beli anak yang diduga melibatkan Ketua Yayasan Anak Bali Luih Tabanan, Made Aryadana.

Kepala Satuan Komunikasi Publik Polda Bali Kompol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, seiring perkembangannya, ditemukan lembaga yang melayani ibu hamil yang ingin membesarkan bayinya. Kehadiran organisasi jual beli anak yang diungkap Polda Metro Jaya pada 2 September 2024. “Setelah dikembangkan, kelompok tersebut diduga melibatkan Made Aryadana selaku Ketua Yayasan Anak Bali Luih. Oleh karena itu, Kanit Reskrim Polda Bali Mengarahkan (Ditreskrimum) berkoordinasi dengan Divisi Polres Metro Depok untuk melakukan penyelidikan. “Di Dinas Banjar Jadi Desa, Kecamatan Banjar Anyar, Tabanan,” kata Jansen, mantan Kapolda Denpasar, ditemukan tujuh ibu hamil di sana, yakni MW ( dari Jawa Tengah), WF (dari Jawa Timur), AS (Dulu dari Jawa Timur), RY (dari Jawa Barat), TT (dari Jawa Barat), MS (dari Jakarta Barat) dan IA (dari Lampung) Kemudian, empat orang perempuan yang telah melahirkan juga ditemukan. Mereka adalah LN (Asli Jawa Barat), H (Asli Jawa Timur), SS (Asli Jawa Barat), dan Y R (Asli Jawa Barat). Dengan demikian, total ada 11 orang yang mengecek keterangan ibu hamil, dimana rata-rata usia kehamilan antara enam hingga tujuh bulan dari ibu, Polda Bali juga mengecek keterangan empat orang yang bekerja untuk menjaga dua orang: perempuan berbadan. di pangkalan Mereka adalah KK (dari Jawa Barat), AS (Asai dari Jawa Barat), CG (dari Jawa Barat) dan KM (dari Bali). Hingga saat ini statusnya hanya sebagai saksi, karena dari hasil pemeriksaan diketahui cara yang dilakukan oleh Ketua Lembaga adalah para calon ibu tersebut bersedia datang ke Bali dan tinggal di pangkalan tersebut karena dijanjikan sesuatu. . . dan Ketua Yayasan Made Aryadana “Kalau bersedia mengadopsi anaknya akan ditanggung. Biaya perjalanan datang ke Bali ke pangkalan akan difasilitasi selama berada di sana, seperti makanan, manajemen perawatan selama hamil, pasokan vitamin. Sampai proses persalinan ditangani pihak pangkalan,” ujarnya. Ibu hamil tersebut juga menjelaskan, selama menginap, Made Aryadana memimpin pemeriksaan kehamilan oleh salah satu bidan di wilayah Denpasar. Saat ini bidan tersebut masih berada di sana. Itu, tiga dari empat ibu yang melahirkan bayinya langsung diserahkan kepada salah satu wali melalui fasilitator. Bahkan, informasi mereka “Mereka memberi kami biaya sekitar Rp 45 juta. Tapi metodenya disebut mengadopsi, bukan menjual,” kata Jansen seraya menambahkan bahwa polisi saat ini sedang menyelidiki bagaimana Made Aryadana menemukan ibu-ibu tersebut dan meyakinkan mereka untuk menyerahkan anak-anak tersebut.

BACA JUGA: Selamat, Aldi Taher dan Salsabillih dikaruniai buah hati berjenis kelamin perempuan

Polda Bali juga mendalami latar belakang perempuan-perempuan tersebut, apakah sudah menikah atau hamil di luar nikah, dengan cara mengecek apakah mereka memiliki akta nikah atau tidak, “Soal keberadaan ibu hamil tersebut, kami bekerja sama dengan Kapolda Bali. Dinsos dari Bali untuk menempatkan mereka dengan aman di rumah,” tutupnya. (antara/Medan Pers)

BACA JUGA: Aldi Taher Umumkan Nama Bayi Lahir Salsabillih

BACA JUGA: Anak Terlantar di Gudang Batu Bata Talang Jambe, Begini Situasinya

BACA ARTIKEL LAIN… Cut Intan Nabila dianiaya suaminya, kondisi putranya ada di mata

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *