Medan Pers, JAKARTA – Kedai kopi NIKA resmi dibuka dan dioperasikan di Plaza Indonesia, Jakarta pada Selasa (10/12).
NIKA, mall baru di pusat kota Jakarta kini hadir sebagai tempat bersantai dan bekerja bagi penduduk kota.
BACA JUGA: Jaga kesehatan mental dengan mengonsumsi 5 makanan bergizi ini
Lahir dari keinginan untuk menjadi pionir gaya hidup cepat saji, brand asli Indonesia ini menawarkan cita rasa kopi Jepang dengan cita rasa lokal yang unik.
Perpaduan biji kopi dari petani lokal dan bahan-bahan yang didatangkan dari negeri bunga sakura akan membuat cita rasa kopi semakin nikmat dari yang pernah ditemukan di kedai kopi.
BACA JUGA: 4 Minuman Terbaik untuk Menghilangkan Stres dengan Cepat
Kerjasama kedua budaya ini diyakini mampu menghadirkan sumber baru bagi pecinta kopi seluruh generasi di Indonesia.
Dolly Hardjono, pendiri NIKA, menjelaskan kehadiran NIKA sejalan dengan tumbuhnya kelas menengah dan budaya milenial di Indonesia yang mengutamakan gaya, kenyamanan, dan keaslian.
BACA JUGA: 5 Makanan yang Akan Membantu Anda Berhenti Merokok
Menggabungkan menu yang didorong oleh desain interior, terinspirasi dari interior, dan pendekatan yang mengutamakan pelanggan, NIKA menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari pelanggan.
“NIKA Nation tidak hanya menawarkan kopi spesial tetapi juga tempat, acara dan pengalaman yang mencerminkan kehidupan modern dan keinginan masyarakatnya. NIKA bukan sekedar restoran, tapi tempat yang mengubah aktivitas biasa menjadi sesuatu yang bermakna dan menginspirasi, kata Dolly Hardjono di Plaza Indonesia, Jakarta pada Selasa (10/12).
Menurutnya, NIKA lahir dari filosofi Jepang yang berarti bunga matahari.
Perpaduan Ni (Matahari), Ka (Bunga) dalam terminologi Jepang memberikan simbol mawar merah sebagai simbol hubungan.
Makna NIKA sebagai bunga matahari mempunyai tiga nilai utama yaitu Connect (menghubungkan), Share (mengundang) dan Discover (menemukan).
“Connect; bagaimana kita bisa menghubungkan orang dan tempat agar semua orang terhubung di sini (Nika). Make it; ajak semua orang untuk mendapatkan pengalaman yang mengesankan.”
Sesuai dengan konsep tempatnya yang indah dan menarik, NIKA juga ikut mengikuti perubahan arah perusahaan internasional dimana perpaduan antara kehidupan modern dan budaya kearifan lokal menjadi sebuah tembakan yang dapat membantu menembus pasar yang besar.
Hal tersebut dilakukan melalui kerjasama budaya, yaitu selain Jepang dan Indonesia, NIKA juga memasukkan unsur budaya Korea yang terlihat pada desain interior dan dekorasi toko.
Perpaduan 3 budaya tersebut menjadi nilai tambah NIKA dalam menghadirkan suasana kedai kopi yang unik namun tetap mengandalkan kearifan masyarakat setempat.
Kearifan batin tersebut diwujudkan dalam pelayanan dan penyajian yang sesuai dengan karakter dan budaya Indonesia yang ramah dan penuh hormat.
Tak hanya itu, nilai lokal tersebut juga diakui melalui komposisi bahan seperti gula aren yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan selera lokal.
Sebaliknya, produk yang didatangkan langsung dari Jepang, seperti matcha untuk pesta dan tuna-croffles, akan menjadi ciri khas yang tidak bisa ditemukan di kedai kopi.
“Dari produk terlaris, kopi hitam khas kami, serta smoothie matcha, kini menjadi pilihan favorit banyak pelanggan. Namun, yang ingin kami fokuskan adalah agar masyarakat membeli merek premium kami dengan mereka dan tidak terintimidasi berdasarkan “Harga”, jadi setiap orang di tempat yang berbeda harus dengan senang hati membeli kopi merek kami,” kata Dolly.
Keunikan lainnya adalah kopi merek NIKA aman dikonsumsi segala usia, tua dan muda, tergantung selera pribadi.
Kalau pelanggan suka yang manis ada kopi palem, sedangkan kalau tidak suka yang manis ada juga espresso, kopi hitam, hitam panjang, es hitam.
Istimewanya, semua produk kopi bisa diukur kadar kafeinnya sesuai kebutuhan, sehingga kopi tersebut aman dan ramah untuk dikonsumsi, termasuk bagi mereka yang mengeluhkan sakit maag.
Kini, NIKA untuk pertama kalinya hadir di Plaza Indonesia lantai 5, dengan seluruh kopi dan makanan pokok NIKA bersertifikat halal, bebas pertanian, dan bebas mentega.
Meski bahannya tergolong premium, namun harganya sangat murah, kopi dijual Rp 38 ribu hingga Rp 60 ribu, makanan Rp 26 ribu hingga Rp 70 ribu.
NIKA telah terwujud atas impian dan visi para tokoh ternama yang ingin menjadikan kopi dekat dan disayangi di hati masyarakat khususnya pecinta kopi.
Selain Dolly Hardjono sebagai pendiri, NIKA saat ini memiliki 4 orang co-founder yaitu Lionel Hanjaya, Wanyi Patriknyo, Sumintra dan Wanshen Patriknyo. Selain itu, pemegang sahamnya ada dua, yakni Susan Song dan Shirly Hardjono.
“NIKA menghadirkan pengalaman terbaik bagi semua orang dengan memberikan kualitas dengan harga terjangkau.” Dengan lokasi yang mudah diakses dan ruang yang dirancang dengan cermat, brand memastikan momen penting tidak hanya diperuntukkan bagi selebriti,” tutup Dolly Hardjono.
(ayah/Medan Pers)