Medan Pers, JAKARTA – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya melalui Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) membuka dua program studi inovatif di Auditorium Gedung Clara Asisi Kampus II Pluit Unika Atma Jaya.
Dua program pelatihan yaitu Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga di Pelayanan Primer (SpKKLP) dan Spesialis Apoteker (PSPPA).
Baca Juga: Program Riset Desain Produk UMB Tingkatkan Kreativitas Mahasiswa
Rektor Unika Atma Jaya; Prof. Yuda Turana, Sp.S(K) dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa lahirnya kedua program pelatihan ini tidak hanya untuk kepentingan Unika Atma Jaya saja, namun lebih fokus pada penguatan bidang kesehatan untuk mencapai Indonesia emas yang dia cari. .
“Unika Atmajaya baru-baru ini diundang oleh Kementerian Pertahanan untuk membahas tantangan besar yang dihadapi Shwe Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan perguruan tinggi yang unggul dalam menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang didukung oleh inovasi teknologi. Dalam bidang kesehatan, sebagaimana disampaikan Kementerian Kesehatan, masyarakat hanya dapat memperoleh tenaga yang berkualitas jika masyarakatnya sehat. Oleh karena itu, dengan terbentuknya program pendidikan seperti SpKKLP dan apoteker diharapkan dapat memperkuat bidang kesehatan khususnya pelayanan dasar dan jaminan kesehatan, kata guru besar tersebut. Rektor Unika Atma Jaya.
Baca: Pohon Soekarno dan Bodhi menghiasi ruang terbuka hijau Universitas Atma Jaya.
Kedua program ini dirancang untuk menjawab tantangan kesehatan yang semakin kompleks di Indonesia dan dunia.
Penyakit kronis seperti diabetes, darah tinggi, dan jantung merupakan penyebab kematian utama di Indonesia.
Baca Juga: Unika Atma Jaya menyambut 2.445 mahasiswa baru dengan program pendampingan intensif
Oleh karena itu, peran dokter keluarga dalam pencegahan dan pengobatan penyakit tersebut menjadi lebih penting.
Program SpKKLP FKIK Unika Atma Jaya bersifat komprehensif, menghasilkan dokter keluarga yang mampu memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan berkelanjutan.
Hal ini juga senada dengan komentar Direktur Pelayanan Kesehatan Masyarakat DKI Jakarta dr. Ani Ruspitavati, M.M.
“Keberadaan kedua program pelatihan ini sangat strategis dalam upaya Indonesia meningkatkan kualitas dan kapasitas tenaga medis. Ke depan, kami berupaya menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan agar masyarakat dapat memiliki akses yang sama terhadap layanan medis yang berkualitas,” kata Ani. .
“Program ini memajukan keluarga dan komunitas; Kami berharap dapat memperkuat transformasi layanan kesehatan primer dengan berfokus pada upaya efektif dan kesinambungan layanan dalam keluarga dan komunitas. “Program spesialis kedokteran keluarga ini juga penting bagi daerah yang membutuhkan. Program apoteker memegang peranan penting dalam pengelolaan obat dan pemberian pelayanan kefarmasian kepada masyarakat,” kata Budi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Sejak tahun 2007, FKIK Unika Atma Jaya aktif mengikuti kursus dan seminar nasional maupun internasional untuk meningkatkan kapasitas dokter keluarga dalam rangka persiapan pembukaan program pendidikan Sp.KKLP. Asosiasi Dokter Keluarga (WONCA).
Selain itu, pada tahun 2014, FKIK menjadi anggota Kelompok Kerja Dokter Pelayanan Primer Unika Atma Jaya dan melakukan standardisasi residensi kedokteran keluarga di Australia dan Belanda.
Kurikulum SpKKLP merupakan wujud komitmen Unika Atma Jaya dalam mencetak dokter keluarga berkualitas yang tidak hanya mengedepankan pendekatan klinis tetapi juga pendekatan personal dalam pengobatan sindrom metabolik dan penyakit kronis lainnya.
Lulusan kami diharapkan menjadi pionir dalam pelayanan kesehatan dasar di Indonesia.
Kedua program ini sejalan dengan visi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya untuk menghasilkan tenaga kesehatan terampil yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan dinamika industri kesehatan global. (flo/Medan Pers)