Medan Pers, JAKARTA – Perusahaan elektronik rumah tangga Modena tengah menyelenggarakan program vokasi bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemandikbudristek) untuk menghasilkan lulusan terampil yang siap kerja.
Program pembekalan ini dirancang untuk meningkatkan perspektif industri dalam pendidikan.
Baca Juga: Kemendikbud Sukses Selenggarakan Lokvashiya 2024, Perkuat Budaya Musik Tradisional
“Dengan memberikan pengalaman langsung kepada tenaga akademik sehingga dapat membawa pemahaman tentang industri ini dan menularkannya kepada mahasiswa, alumni, dan calon mahasiswa,” kata Harry Afriandi dari Modena, Vice President Operations and Corporate Affairs, Jumat (13/1). 9). ).
Melalui program ini, para staf pengajar berkesempatan untuk mengamati dan memahami dunia kerja nyata langsung dari para profesional di Modena.
Baca juga: Kemendikbud Gandeng BNET Academy, Tingkatkan Kompetensi Siswa SMK
Mereka juga mempelajari keterampilan praktis, dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang operasi bisnis yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa, penyimpanan dan distribusi produk.
Oleh Pusat Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BPPMPV BMTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Modena dipilih karena dianggap menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap keberlanjutan profesi. . , dan salah satunya di dunia pendidikan.
Baca juga: PKW Kemendikbudristek melahirkan wirausaha muda, mengedepankan kearifan lokal
Modena juga mencoba mengintegrasikan praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi pada berbagai program pengembangan sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi.
Para peserta dibimbing oleh mentor yang merupakan karyawan perusahaan dan diberikan materi untuk meningkatkan keterampilan teknis dan non teknis (soft skill).
Mereka juga berkesempatan mengunjungi salah satu pusat produksi dan distribusi di Jatke, Tangerang.
“Hal ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung bakat, inovasi, dan kreativitas karyawan melalui kolaborasi lintas fungsi dalam organisasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi antara industri dan dunia akademis menjadi kunci untuk menciptakan tenaga kerja yang mampu dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Program ini dirancang dengan harapan dapat memberikan perspektif industri kontemporer
“Staf pengajar dapat menyampaikan informasi yang lebih relevan dan relevan kepada siswanya,” kata Harry.
Eva Sofia, salah satu guru yang mengikuti program magang, bercerita tentang pengalamannya mengikuti program tersebut.
“Ilmu dan keterampilan tersebut merupakan modal besar bagi kami untuk dapat menyajikan pengalaman ini sebagai bahan pembelajaran kepada mahasiswa agar menjadi tenaga kerja yang kompeten setelah lulus,” ujarnya. (esy/Medan Pers)
Baca artikel lainnya… Kemendikbud hadirkan drone pendeteksi penyakit tanaman padi di Hapcon 2024