Medan Pers, Jakarta – Sebuah gerakan studi, anggota dari Aliansi Mahasiswa Indonesia, mengklaim sebagai korban dari partai sabotase yang tidak diketahui setelah sebelumnya direncanakan untuk mengambil tindakan di depan Kepala Polisi Nasional, Jakarta Selatan, pada 14.00 WIB, Kamis (11/14).
Mereka berencana untuk mengambil tindakan untuk meminta polisi untuk menyelidiki pinggiran uang dari perjudian online kepada kandidat untuk wakil manajer nomor 3, Karo awal.
Baca juga: Ribuan beban dan banyak pekerja yang siap mengirimkan pramono-rano untuk memenangkan rotasi
Namun, tindakan itu dibatalkan karena adanya terbang selebaran untuk beraksi. Tindakan Flyer, yang pertama kali berisi permintaan terhadap Karo awal, Juatru telah diubah menjadi Ridwan Kamil.
Dia dikirim oleh Koordinator Tindakan Abdila Wasahua dalam sebuah pernyataan yang diserahkan kepada jurnalis pada hari Jumat (11/15).
Baca juga: Survei SMRC, Selektivitas Pramono-Rano lebih baik daripada Ridwan Kamil-Susmon
“Ada banyak tindakan yang jelas dari negara -negara yang tidak dikenal. Ini memiliki pamflet/poster/poster, yang ditujukan kepada Ridvan Camille,” kata Abdila.
Menurutnya, selebaran kompetitif dibuat mirip dengan selebaran asli yang dibuat oleh Abdila. Bahkan, orang kontak yang sama masih diindikasikan.
Baca juga: Dosen Pramininy-Rano untuk memastikan pernyataan Menkop Buni Arie Hoaks
Hanya nama Carna Awal telah berubah di Ridwan kami. Gambar itu juga berubah menjadi foto gubernur Jakarta nomor 1.
Karena tindakan sabotase, Abdila mengakui bahwa partainya telah membatalkan aksi, yang sebelumnya telah dirancang.
Dia juga menekankan bahwa jika ada tindakan yang benar -benar memimpin unta, partainya tidak akan melakukannya.
“Ini adalah orang yang tidak dikenal atas nama aksi tim Ridvan Camille; bagaimana jika ada hal -hal dalam bentuk informasi tentang agenda informasi Ridvan Camille tidak berasal dari pergerakan aliansi Aliansi Indonesia,” katanya.
Abdila mengatakan dia tidak tahu pesta mana yang membuat sabotase. Namun, dia memastikan bahwa ada pesta yang takut akan tindakan yang dia dan teman -temannya akan diadakan.
“Saya tidak tahu siapa, tetapi tentu saja, perilaku ini membuktikan bahwa mereka takut akan tindakan itu,” kata Abdila.
Dia mengatakan akan terus mencari tahu siapa yang membuat pesta itu menyabot, yang mengarah pada kegagalan tindakan.
Adapun tindakan yang dicabut, ia mengatakan tindakan itu direncanakan akan dilakukan berdasarkan keterampilan perjudian yang paling penting, termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).
Menurut informasi dari polisi metropolitan di Jakarta, ada 11 tersangka, tetapi tidak semua dari pejabat Comdigi.
Pemimpin Subway Jaya Jaya Relations, Ae Ari Siam, mengatakan beberapa dari mereka adalah pejabat ahli dari Kementerian Komunikasi dan Digital.
Abdila mengatakan bahwa apa yang terjadi di dalam, kata Abdila, meningkatkan pro dan kontra dari berbagai pihak, tidak sedikit tersangka, bahwa banyak aktor intelektual lainnya berperan dalam permainan perjudian online.
Dia juga mempresentasikan Menteri Komunikasi sebelumnya dan pernyataan informasi, membangkitkan Ari seperti orang yang menyebutkan partisipasi salah satu tersangka perjudian online dalam tim Winting Pramono -rano sebagai ketua konten media sosial.
“Tindakan ini adalah untuk mengeksplorasi masuknya dana perjudian online yang digunakan Buddhi Arie oleh Budi Arie digunakan untuk keperluan kampanye Pramono-Rano. Ini adalah perhatian dan perhatian kami,” kata Abdila.
Sebelumnya, mantan Menteri Komunikasi dan Informasi, Ari Stiiadi, mengatakan bahwa angka T, yang dikatakan telah berpartisipasi dalam kasus Judol Comdigi, aktif dalam kegiatan politik.
Buddie Ari mengatakan t menjadi Timses Ganjar Pranowno-Mahfud MD dalam Pemilihan Presiden 2024 (Pilpress) dan sekarang menjadi Timses Pramono-Rano dalam Pemilihan Jakarta pada tahun 2024.
“T adalah seorang aktivis politik di dekat Menteri Transportasi (Buddie Sumadi). Dia berada dalam keberhasilan pertama tim Ganjar-Mahfud dalam pemilihan presiden pada tahun 2024 dan juga berpartisipasi dalam memenangkan pemilihan Jakarta sebagai ketua isi media sosial,” kata Buni Ari, Nedelya (11/10).
Sehubungan dengan pernyataan itu, juru bicara Pramono Anung-Propand-Harango, Chico Hakim mengatakan pernyataan Buddhi Ari adalah fitnah. Pria asli, yang disebutkan oleh Budi Ari, kata Chico, tidak pernah bergabung dengan tim pemenang Praman. (Dil/Medan Pers)