Fenomena Penyalahgunaan Senpi Marak, Polri Perlu Perketat Pengawasan

author
1 minute, 28 seconds Read

Jaknn.com – Jakarta – Jakarta – III Komisi dari Fenomena Majelis Represiitas mempertimbangkan pembusukan senjata melalui polisi. Namun, di sisi lain, itu terlalu banyak tingkat kejahatan sehingga pihak berwenang masih harus dibuat dengan senjata.

Membalas keadaan saat ini dari perwakilan perwakilan dari perwakilan dari perwakilan dari Nûni Ehmed Sahroni dan pemantauan penggunaan senjata (Senpi).

Baca Juga: Kata komputer ini adalah tentang Soipda etis robig Zenudin, yang meninggal ke Studder kejuruan

“Jika polisi tidak ada di senpyk. Tingkat kriminal masih cukup dan sadis,” Sahroni di Jakarta, Senin (9/12).

Menurutnya, Senp polisi nasional harus dibahas di tengah polisi nasional, terutama dalam kebangkitan pengawasan dan menghargai penggunaan senjata.

Baca: Kejuaraan Podium Drift King Asia, Rofbell Sahroni 50 Racers

Dia pikir anggota polisi nasional masih diperlukan, yang mengira itu memohon bahwa, membunuh, baja, masih jarang di mana -mana.

Jadi polisi, terutama unit penelitian kriminal, kata Sahroni, Sahroni harus terus memberikan efek psikologis di lapangan.

Baca juga: Dalam memilih anggota Kepolisian Nasional, di mana Compolnas mengatakan, masih ada permainan yang tidak masuk akal

“Hanya saja perhatian yang digunakan untuk digunakan. Itu harus diikuti oleh pemilik pemilik dan secara teratur diikuti oleh layar yang keras,” katanya.

Dengan cara ini, menurut Sahroni, polisi yang membawa pandangan kepada mereka yang hidup dalam spiritual dan profesional.

Sahroni menekan tidak semua anggota bisa mengambil para senior. Jika pekerjaan dengan potensi penjahat, pelayanan masyarakat tidak terlibat.

“Bagi mereka yang berurusan dengan penjahat, toko toko narkotika jika mereka biasanya bertarung itu masih harus kehilangan penjahat,” katanya.

Sahroni berharap bahwa pihak berwenang akan berdagang dengan cara yang tidak menyenangkan mengingat suatu peristiwa.

“Hal terpenting yang saya tidak ingat semua otoritas untuk berdagang dalam aturan. Jangan melukai keputusan asal mereka, orang -orang hidup dalam saham,” kata Sahroni. (Antara / Medan Pers)

Baca artikel lain … Kata -kata Gus Miftah menyakitkan, Sahroni: Keputusannya benar

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *