Medan Pers, Jakarta – Saat pergi ke rumah sakit pasti sering mendengar tentang dokter spesialis dan dokter umum.
Anda pasti tahu istilah Dokter Umum dan Dokter Spesialis.
Baca juga: Ginekolog Ungkap Penyebab Kemandulan, Bukan BPA
Anda mungkin pernah menggunakan layanan mereka. Namun, tahukah Anda perbedaan antara dokter umum dan dokter spesialis?
Lihat perbedaan terverifikasi di pafisumsel.org.
Baca juga: Siapkan Beasiswa Dokter Umum Menjadi Spesialis
Perbedaan kedua dokter ini dapat dilihat dari beberapa kategori, seperti: 1. Pendidikan dan pelatihan
Perbedaan paling mencolok terlihat pada pendidikan dan pelatihan yang diterima dokter.
Baca Juga: Dokter Anak Sebut Tak Ada Bukti AMDK Galon Polikarbonat Sebabkan Autisme
Dokter umum harus mendapatkan izin terlebih dahulu. Mereka mendapatkannya setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran dasar.
Setelah itu, untuk memberikan pelayanan, mereka harus lulus uji kompetensi.
Namun, spesialis medis memerlukan pendidikan dan pelatihan lebih dari itu.
Setelah menjadi dokter umum, mereka dapat melanjutkan studi dan pelatihan lebih lanjut. Lamanya pendidikan bervariasi. Biasanya antara 3-6 tahun.2. Latih perhatian penuh
Praktik atau layanan dokter umum lebih mendasar. Layanan ini juga menangani masalah kesehatan ringan dan pengobatan umum.
Secara umum, bila Anda belum yakin dengan penyakit yang Anda derita, Anda bisa mengunjungi dokter umum.
Diagnosis mengungkapkan kondisi secara lebih rinci dan dianjurkan untuk pergi ke dokter spesialis.
Dokter spesialis menawarkan layanan yang lebih spesifik. Mereka fokus pada sekelompok penyakit. Misalnya dokter spesialis THT.3. Prosedur medis dilakukan
Anda juga bisa melihat perbedaan prosedur medis yang diberikan.
Bagi dokter umum, mereka menyediakan tindakan medis berupa:
Diagnosis dasar seperti pemeriksaan fisik rutin atau tes darah. •Penanganan primer untuk mengatasi luka ringan Biasanya berkaitan dengan pola hidup sehat dan pencegahan penyakit.
Sedangkan dokter spesialis melakukan tindakan medis yang lebih spesifik, seperti:
• Metode diagnostik tingkat lanjut.• Prosedur atau intervensi bedah.• Perawatan khusus.• Metode terapeutik.• Perawatan khusus.4. Diagnosis ditegakkan
Diagnosis yang diberikan juga berbeda. Seorang dokter umum mendiagnosis:
• Kondisi yang sering terjadi dan ringan. • Penyakit kronis dini. • Kondisi yang tidak dijelaskan. • Skrining dan pencegahan.
Sedangkan dokter spesialis memberikan diagnosis yang lebih spesifik. Misalnya:
• Kondisi yang kompleks dan spesifik. • Penyakit kronis yang serius. • Kondisi yang jarang terjadi. • Evaluasi berkelanjutan terhadap penyakit tertentu.
Di antara berbagai dokter spesialis, ada pula yang tidak memerlukan rujukan dari dokter.
Biasanya mudah untuk menemukan masalah kesehatan yang Anda alami.
Jadi, Anda tahu spesialis mana yang harus Anda kunjungi.
Misalnya saja seorang dokter gigi. Mengidentifikasi kondisinya mudah bukan?
Jika Anda merasakan sakit pada gigi, ada tujuannya. Anda dapat mengunjungi dokter gigi. Oleh karena itu, tidak perlu ke dokter umum terlebih dahulu.
Apa perbedaan antara dokter umum dan spesialis? Kami berharap penjelasan di atas dapat memberikan jawaban yang Anda perlukan.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak, beri komentar di bawah.
Informasi lebih lanjut tentang artikel lainnya di sini (fny/Medan Pers)
Baca artikel lainnya… Aido Health membuka layanan telekonsultasi tatap muka bagi dokter, gratis