Warga Jember Diminta Waspada Longsor di Ledokombo

author
2 minutes, 0 seconds Read

Medan Pers, Petber – Badan Regional untuk Administrasi Catastrophic (BPBD) mendesak populasi untuk menyadari potensi tanah longsor di distrik Ledokombo sesuai dengan meteorologi, klimatologi, dan agensi geofisika (BMKG) terkemuka.

“Kami meminta masyarakat bersama dengan desa Reagn melayani Desa Respons (Destana), Relawan dan ICE -ICE -Muspikou untuk terus memantau dan mengevaluasi kondisi lingkungan yang ada sehubungan dengan risiko bencana,” kata manajer Julianto BPBD pada hari Minggu.

Baca juga: 479 kk terkena dampak banjir yang melanda 4 distrik dalam mengunyah

Menurutnya, BPBD diterima dengan surat dari BMKG, yang ditujukan untuk gubernur yang berkuasa di Jawa Timur dalam hal peringatan dini di daerah-daerah yang rentan terhadap tanah longsor pada 26-30. Januari 2025.

“Dalam surat itu ia menulis hasil pemetaan PVMBG, lembaga geologis bahwa ada beberapa daerah di wilayah Jawa Timur yang berpotensi sensitif terhadap tanah longsor sedang hingga tinggi, bahkan di Kabupaten Petrokom, Petrokom, Pember,” katanya.

BACA JUGA: Tingkatkan tanah longsor tanah di Beihongan menjadi 25 orang

BMKG memperkirakan bahwa daerah yang rentan terhadap tanah longsor dalam tingkat yang dicegah terjadi di Arjosari, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Malang P

“Untuk alasan ini, BMKG memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah daerah, kerabat partai dan masyarakat untuk mempersiapkan potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, banjir dan banjir dan tanah longsor,” katanya.

Baca juga: Masalah Banjir dan Tanah Longsor Tanah 15 Wilayah di Jawa Tengah, Ketua DPRD: Fokus pada Penguatan Mitigasi

Dia menjelaskan bahwa BMKG juga memberikan rekomendasi tentang langkah -langkah yang harus dilakukan untuk memprediksi tanah longsor tanah, dan menghindari rentan terhadap tanah longsor yang dimulai ketika dipangkas, tidak mengganggu/menggali lereng di daerah tanah dan tanah.

Kemudian, dalam keadaan non -concrete, perlu untuk memastikan bahwa menguras dan di sekitarnya bekerja secara optimal, menyadari apakah ada gejala kecenderungan, segera menghindari kecenderungan dan pelaporan kepada pihak berwenang untuk segera memastikan ruang.

“Komunitas ini juga direkomendasikan untuk memperhatikan gejala -gejala awal tanah longsor, seperti kebocoran air atau air dari lereng, pohon atau rak di lereng, tiba -tiba cenderung, penampilan retak atau runtuh tanah di lereng, lereng tampaknya kelebihan beban,” katanya.

Widodo juga berbicara kepada masyarakat untuk memainkan peran aktif dalam melindungi lingkungannya, seperti kebersihan, terutama saluran drainase, bukan membangun bangunan di dekat tebing yang rentan terhadap tanah longsor dan berpartisipasi dalam pengelolaan area.

“Menurut informasi BMKG, kami meminta masyarakat untuk tetap waspada, terutama sebelum liburan panjang untuk menghindari tempat -tempat wisata yang berpotensi membanjiri, menebang pohon dan tanah longsor,” katanya. (Antara/Medan Pers)

Baca lebih banyak artikel … Kepulauan Riau Police bergerak dengan cepat mengevakuasi rumah -rumah yang terkena tanah longsor di Batama

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *