Medan Pers, Jakarta – Lusinan penduduk desa Banjarkemantren, distrik Buduran, mengadakan demonstrasi pada hari Rabu (5/2) untuk jaksa penuntut umum (Kejari).
Mereka mengklaim dugaan biaya ilegal (klem) dalam aplikasi untuk Program Pendaftaran Tanah yang sepenuhnya sistematis (PTSL) dan Keamanan Pangan, yang telah mereka laporkan pada 13 April 2024.
Baca Juga: Menteri Imipas: Mengencangkan Informasi dari Kedutaan Besar Tiongkok untuk dibersihkan
Koordinator Lapangan Aktif Anang Khoirrul Azim mengungkapkan bahwa partainya menemukan dugaan pembayaran dalam bentuk barang yang dilakukan oleh Komite PTSL, tidak ada uang.
Sebelum dimulainya program PTSL, Komisi meminta para peserta untuk mengirimkan bunga dan perangko dengan total biaya 104 juta rps hingga 1.100 peserta.
BACA JUGA: Setelah parkir virus di Kebun Binatang Puncli Bandung, Kendaraan Bersih Alas Taman Tamansari
“Setiap peserta diminta untuk membuat tiga taruhan dalam Rp. 45 ribu dan empat perangko senilai 44 ribu. Meskipun setiap tunjangan PTSL peserta telah dikenakan 150 ribu rp.
Selain dugaan pengetatan program PTSL, Anang juga mengumumkan dugaan penyalahgunaan sumber keamanan pangan, yang harus digunakan untuk meningkatkan diet masyarakat dan untuk menang dengan menakjubkan.
Baca juga: Parkir di Kebun Binatang Punkgli Bandung, bus wisata yang disadap dengan 150 ribu RP
“Dana bahkan disalahgunakan dalam bisnis dengan membeli sapi, yang kemudian dikumpulkan dan dijual tanpa menawarkan manfaat kepada masyarakat setempat,” jelas Anang.
Anang mengklaim bahwa meskipun kedua hal ini disajikan setelah April 2024, belum ada perkembangan yang signifikan sejauh ini.
“Kami meminta Kejar yang mengikat untuk segera melakukan penyelidikan dan memberi hak kepada masyarakat,” kata Anang.
Sidoarjo Kejari John Franky Yanafia Ariandi menanggapi sebagai tanggapan terhadap Binder John Franky Yanafia, bahwa kedua hal ini terus semakin dalam dan tim peneliti Setararjo Kejari mencoba mengumpulkan bukti yang diperlukan.
“Kami meminta waktu untuk melakukan penelitian dalam kasus ini, yang keduanya terkait dengan tegangan PTSL dan dana untuk keamanan pangan,” kata John.