Medan Pers, wakil presiden jakarta- mpr lesstari mordijat, harus mempersiapkan dengan benar untuk implementasi program pendidikan wajib 13 tahun.
Selain itu, dukungan dari semua pemangku kepentingan diharuskan untuk melaksanakan program.
BACA JUGA: WAKA MPR: Program Pendidikan Wajib 13 Tahun Harus Melaksanakan
“Mempersiapkan implementasi Program Pendidikan Wajib 13 tahun harus diimplementasikan dengan baik dengan keterlibatan para pihak yang bersangkutan di tingkat pusat dan lokal untuk implementasinya”, Deklarasi Tertulisnya, Senin (24/3)
Lestari telah mengatakan bahwa pemerintah akan memastikan bahwa pendidikan wajib 13 tahun adalah program prioritas absolut dan akan dilaksanakan tahun ini.
BACA JUGA: SMPN LANGGAR Batas Usia Invasi 12 Tahun Pendidikan Mandasi, PPDB Zoning Hit PP
Namun, saat ini, file Letnan untuk Koordinasi Koordinasi Koordinator Pembangunan Manusia dan Budaya Kementerian Pembangunan dan Budaya Manusia (Kemenko PMK) saat ini tanpa akses internet ke 27.650 unit pendidikan (Paud, Pendidikan Dasar dan Menengah).
Selain itu, 3.323 unit pendidikan masih belum memiliki akses ke kekuasaan. Secara total, 302 distrik tidak memiliki SMP / MTS. Sub-pernyataan 727 memiliki tidak lebih dari 18.000 desa tanpa sekolah menengah / pekerjaan / MA dan Paud.
“Banyak catatan yang berkaitan dengan kurangnya dukungan untuk infrastruktur dan ketersediaan unit pendidikan di wilayah tertentu dari implementasi yang direncanakan 13 tahun pendidikan wajib harus khawatir untuk menemukan solusi segera,” kata hewan peliharaan itu.
Dia percaya bahwa banyak fasilitas pendukung dan persiapan infrastruktur dalam program pendidikan wajib 13 tahun harus dilihat dalam praktik dan memungkinkan implementasi program Hyper -Plan prioritas.
Anggota Komite DPR X berharap bahwa pemangku kepentingan lokal akan dapat menanggapi program pendidikan wajib 13 tahun berkat sejumlah kebijakan dan tata kelola yang dapat mempercepat implementasi program.
Dia juga mendorong komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM berkat pendidikan anak usia dini yang dapat dengan mudah dicapai untuk melahirkan negara kompetitif generasi baru di masa depan. (MRK / Medan Pers)