Medan Pers, JAKARTA – Semakin canggihnya ponsel memudahkan penyebaran ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, yang berdampak langsung pada masyarakat Indonesia.
Ironisnya, tidak ada lagi filter, kontrol, dan pendidikan yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA: Warga LDII diminta netral dan menggunakan hak pilihnya secara bijak dalam pilkada
Bahaya radikalisme agama dan pemujaan terhadap kebebasan individu yang mengabaikan nilai moral bangsa Indonesia kini dengan mudah menjangkau setiap orang melalui telepon seluler yang semakin canggih, kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Singgih Januratmoko di Virtual Nasional. Sekolah. (SVK) yang diselenggarakan oleh LDII PPP pada Sabtu (23 November).
Singghih yang mewakili Wakil Ketua MPR Kahar Muzakir mengenang era media baru yang ditandai dengan hadirnya media sosial, sehingga pengaruh budaya Barat dan radikalisme agama sangat mudah menjangkau sasaran khalayak.
BACA JUGA: Rakornas LDII Rumuskan Penguatan Organisasi dan Sukseskan Pilkada 2024.
“Agama radikal dan orang-orang yang mempromosikan hedonisme, kehidupan bebas dan konsumerisme melalui jejaring sosial. “Semua orang, bahkan keluarga kami pun bisa terkena dampaknya,” jelas Singgih kepada 1.500 peserta SVK yang meliputi DPW dan DPD LDII di 37 provinsi yang mengikuti acara secara daring tersebut.
Ia juga mengapresiasi DPP LDII yang bekerja sama dengan MPR dalam menyelenggarakan SVK, mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai kebangsaan, khususnya Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
BACA JUGA: Perayaan Hari Adhyaksa Bhakti-RI, Jaksa Agung dan LDII Gandeng Pelayanan Sosial
“Pemerintah sendiri tidak bisa melindungi masyarakatnya dari pengaruh ideologi transnasional, peran organisasi akar rumput seperti LDII sangat strategis dan penting dalam penanaman nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
Menurut Singgih Januratmok, Ketua DPP LDII K. H. Criswanto Santoso mengatakan, sejak akhir abad ke-20 hingga awal abad ke-21, nasionalisme Indonesia menghadapi tantangan yang besar.
Proses globalisasi dan perluasan neoliberalisme, yang sering disebut sebagai pasar bebas, telah melemahkan kekuatan negara-bangsa.
“Kami tertarik pada negara yang kuat. “Hanya negara yang kuat yang bisa melindungi warganya,” ujarnya.
Selain itu, KH Chriswanto mengatakan, menurunnya kualitas nasional mungkin juga berasal dari dinamika internal bangsa Indonesia.
“Bangsa Indonesia yang berstruktur superetnis bisa saja menghadapi permasalahan etnis jika negara ini tidak lagi mampu memberikan kesejahteraan, keadilan, dan kebanggaan,” ujarnya.
Bagi LDII, menurut KH Chriswant, SVK sangat penting mengingat situasi tanah air yang terus menghadapi tantangan global, regional, dan nasional.
“Sebagian masyarakat kita khawatir dengan menurunnya kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Malah moral bangsa terus merosot, kata dia, karena ada penghinaan terhadap nilai-nilai Pancasila, ujarnya.
Terkait pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila bagi kemajuan bangsa, Akademisi Indonesia (IPI) Yudi Latif mengatakan Pancasila merupakan falsafah yang diterapkan sehari-hari (Weltanschauug). Artinya Pancasila merupakan ideologi atau jembatan filosofis bangsa Indonesia serta pandangan dunianya.
Yudi Latif, Guru Besar Filsafat Politik, menjelaskan Pancasila merupakan ideologi karena juga mengatur berfungsinya sistem politik negara.
“Semangat inti Pancasila seperti nilai-nilai gotong royong, renungan, gotong royong, merupakan cerminan mendasar dalam praktik kehidupan,” kata Yudi.
Jika kita ingin mengembangkan nilai gotong royong, maka institusi politik harus kompatibel dengan institusi yang menyelaraskan nilai-nilai politik. Yudi berharap ke depannya budaya nilai dapat dipulihkan melalui peran masyarakat.
“Tidak mungkin aparat negara mengatur, yang menjadi penjaganya adalah masyarakat, baik adat, budaya, pendidikan, dan agama. Seperti LDII yang selama ini menjadi jangkar Pancasila, ujarnya.
“Negara harus bergerak bersama masyarakat agar kita tidak kehilangan Pancasila. “Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha harus bekerja sama untuk memperkuat hal ini,” ujarnya. (rhs/Medan Pers) Jangan lewatkan video Pilihan Editor ini:
BACA ARTIKEL LAGI… Bahagia pembangunan jembatan selesai, warga Sudda Enrekang rayakan Syukuran