Wahai Pembunuh Wanita di Kebun Teh Cianjur, Menyerahlah!

author
1 minute, 52 seconds Read

Medan Pers – Polisi masih memburu para pelaku pembunuhan wanita yang mayatnya telah menemukan penduduk di perkebunan teh Gdeh, desa Sukamuli, Kabupaten Cugenang, Cianjur.

Kepala Divisi Investigasi Kriminal Cianjur Tono, Tono, mengatakan bahwa partainya telah menempatkan identitas yang dilakukan para pelaku di sakunya setelah meminta para saksi penduduk setempat dan melacak kamera CCTV di area perkebunan.

Baca juga: Menyemprotkan Penemuan Korps Wanita dan Taman Teh Cianjur

“Kami meminta para bhikkhu untuk menyerah segera karena kami adalah seorang kerdil dalam identitasnya,” kata AKP Tono.

Dia mengatakan anak buahnya telah menyebar untuk melanjutkan dan menangkap para pelaku.

Baca juga: OAL, Ny. Iriana Djokov berada di desa Kon

“Kami akan mengambil tindakan tegas jika (pelaku) bertarung,” katanya.

Dugaan pelaku adalah laki -laki sekitar 38 tahun.

Baca juga: Analisis Sussia Duadji di HGB Sea Fenge, Kades Kohno baru saja mempersiapkan

Para pelaku dilihat oleh banyak kamera CCTV di area taman teh dan bukti saksi mata yang membuat pelaku tidak jauh dari lokasi mayat.

Namun, polisi tidak dapat mengungkapkan identitas para pelaku karena takut melarikan diri.

“Tetapi selama waktu itu, petugas polisi menemukan keberadaan mereka di Siandzhur dan kami segera menangkap atau mengkhianati,” kata Tono.

Contoh pembunuhan dan pemerkosaan, yang membingungkan Siti Wahyuni, julukan SW (28), seorang penduduk daerah pasirkuda, ditemukan setelah otopsi di mayat korban di Rumah Sakit Sisang Cyano.

Hasilnya menemukan banyak luka di mata wanita, tangan, perut dan punggung.

Sebelum dia terbunuh, SW menduga para pelaku telah memperkosanya. Dari hasil pemeriksaan, petugas polisi menemukan jejak sperma di tubuh dan korban pakaian.

Setelah otopsi, mayat korban segera dibawa ke rumah duka di desa Melemulia, distrik pasterkuda untuk dimakamkan.

“Hasil otopsi jelas bahwa korban diperkosa sebelum dia terbunuh, dan mayatnya dilemparkan ke perkebunan teh sampai dia akhirnya menemukan warga (1/26) pada hari Minggu,” katanya.

Sebelumnya, tim kepolisian Ciajur, atas nama Siti Wahyuni ​​(28), ditemukan tewas pada hari Minggu (1/26) di perkebunan teh Gdeh, menemukan pembukaan mayat wanita atas nama City Wyuni (28).

Pembukaan mayat pertama kali dilaporkan oleh penduduk setempat melintasi lokasi.

Ketika dia menemukan posisi tubuh seorang wanita yang mengenakan celana jins hitam, biru panjang dan hitam dengan papan panjang menghadap ke bawah.

Mayat korban segera dibawa ke Rumah Sakit Regional Sayang Siagur untuk membuat otopsi untuk menentukan penyebab pasti kematian seorang wanita yang harus mengejar sebelum mayat itu dilemparkan ke tepi kebun teh. (Ant/Medan Pers)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *