Medan Pers, JAKARTA – Dewan Bisnis AS-ASEAN (US-ABC) menyatakan dukungan penuhnya terhadap Indonesia di bawah pemerintahan baru.
Seperti yang Anda ketahui, USD-ABC telah bekerja keras selama empat tahun terakhir untuk mempromosikan hubungan bisnis antara Amerika Serikat dan ASEAN.
BACA JUGA: Delegasi Airlangga dan CABC Kanada-ASEAN sepakat perkuat kerja sama ekonomi
Dalam rangkaian kunjungan tahunan US-ABC pada 3-5 Desember 2024, delegasi khusus AS bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan pejabat terkait untuk membahas peluang kerja sama di berbagai bidang strategis dan berkelanjutan di Kantor Kementerian. . Bidang Ekonomi, Selasa (3/12).
Dipimpin oleh Ketua Ted Osius, delegasi AS termasuk eksekutif senior dari 50 perusahaan anggota Fortune 250, termasuk Duta Besar Brian McFeeters, Wakil Presiden dan Regional Managing Director US-ABC, dan Batara Sianturi, Ketua Komite dan CEO US-ABC Indonesia. . dari Citi Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas penguatan hubungan perdagangan dan investasi antara Amerika Serikat dan Indonesia, serta menjajaki cara kerja sama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik.
BACA JUGA: Kementerian Perekonomian Sebut Golden Visa Bisa Menarik Investasi Asing ke Indonesia
Dubes Osius menyampaikan komitmen US-ABC untuk mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan konektivitas, stabilitas keuangan, ketahanan pangan, kerja sama di bidang kesehatan dan medis, serta pariwisata.
“Kami percaya bahwa hubungan yang lebih erat antara AS dan Indonesia tidak hanya akan memperkuat perekonomian kedua negara, namun juga menciptakan model pertumbuhan yang berkelanjutan dan inovatif untuk kawasan,” kata Dubes Osius.
Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga mengapresiasi dukungan dan kerja sama tersebut.
Airlangga mengatakan kerja sama dengan sektor swasta Amerika dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mencapai visi Indonesia mengenai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Pada isu ekonomi digital, para peserta sepakat mengenai pentingnya kerja sama dalam mendukung kepentingan kawasan Asia Tenggara dalam perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Kedua belah pihak juga menyoroti peluang investasi bagi sektor swasta AS di sektor energi ramah lingkungan, yang sejalan dengan salah satu tujuan pembangunan Presiden Prabowo, yakni mempercepat transisi energi ramah lingkungan di Indonesia.
“Indonesia berkomitmen mencapai ketahanan energi dengan mempercepat pembangunan infrastruktur energi baru, mendorong energi terbarukan, dan membangun transisi karbon,” kata Menko Airlangga.
Sektor bisnis swasta AS dapat memainkan peran penting dalam mendukung komitmen Indonesia terhadap pengembangan energi ramah lingkungan, khususnya dalam proyek biomassa, tenaga surya, panas bumi, bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) dan Reaktor Modular Kecil (SMR).
Kedua belah pihak juga membahas kerja sama di bidang transportasi dan fokus pada peluang pengembangan industri penerbangan di India.
Perwakilan Boeing di US-ABC menyampaikan pandangan bahwa Indonesia akan menjadi pasar pesawat komersial terbesar di kawasan Asia pada tahun 2035. Boeing juga menyambut baik rencana Indonesia untuk memperbanyak pesawat masa depannya.
Menko Airlangga mengatakan Indonesia membutuhkan lebih banyak maskapai dengan harga kompetitif guna memperluas jaringan penerbangan ke seluruh wilayah. Selain itu, Menko Airlangga juga mengapresiasi upaya pengembangan sektor Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) dengan memanfaatkan fasilitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic di Batam.
Di akhir pertemuan dibahas cara-cara strategis untuk mendorong partisipasi India dalam organisasi internasional seperti OECD dan CPTPP.
Integrasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan laju investasi Indonesia, membuka akses investasi yang lebih luas dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Plt. Deputi Koordinasi Organisasi dan Pengembangan Usaha BUMN Ferry Irawan, Plt. Deputi Bidang Perdagangan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo Simbolon, Perwakilan Kementerian Koordinator Perekonomian Haryo Limanseto dan Asisten Deputi Wilayah Amerika dan Pasifik Irwan Sinaga.