UNDP Soroti 3 Tantangan Kritis Digital Indonesia yang Harus Segera Diatasi

author
1 minute, 50 seconds Read

Medan Pers, Jakarta – United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia meluncurkan publikasi kebijakan baru bertajuk “Prospek Cerah, Bayangan yang Masih Ada: Menuju Transformasi Digital Inklusif di Indonesia” (Prospek Cerah, Dibayangi Ketimpangan: Menuju Transformasi Digital Inklusif di Indonesia) ).

Laporan ini menyoroti tiga tantangan penting yang, jika tidak diatasi, dapat memperburuk kesenjangan dan kesenjangan sosial di masa depan digital Indonesia.

Baca juga: Nippon Paint Luncurkan Seri Spotless Plus untuk Jadikan Rumah Anda Lebih Sehat

Ketiga tantangan tersebut mencakup kesenjangan digital, permasalahan seputar hak dan etika digital, serta risiko polarisasi.

Ketiga tantangan ini harus segera diatasi seiring dengan upaya Indonesia mencapai masa depan digital yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Baca juga: Kemasan Rokok Seragam Tanpa Identitas Merek Berisiko Merugikan Konsumen dan Produsen

Publikasi kebijakan ini memberikan beberapa rekomendasi bagi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah hingga mitra pembangunan, lembaga pemikir, dan organisasi masyarakat sipil, untuk mengatasi dan mengatasi tantangan alternatif ini.

Rekomendasi yang disampaikan antara lain mengurangi disparitas akses digital di provinsi Indonesia bagian timur dan daerah tertinggal, menjaga keamanan data pribadi, dan memastikan penggunaan algoritma yang beretika.

Artikel Terkait: Rumah Summarecon Crown Gading, Harga Mulai Rp 1,9 Miliar

Selain memberikan program literasi digital yang ditargetkan kepada komunitas marginal, program ini juga memberdayakan generasi muda dan masyarakat umum untuk melawan disinformasi dan merangkum berbagai aspek transformasi digital seperti akses digital, literasi, perlindungan data, dan standar . Hal ini mungkin memerlukan kerja sama dari semua pihak.

Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura memimpin pesan utama pengumuman kebijakan tersebut.

“Kita perlu mengatasi kesenjangan digital, memperkuat standar etika, dan melawan polarisasi dengan memperkenalkan transformasi digital di seluruh masyarakat Indonesia.” “Pemberdayaan perempuan di ruang digital adalah hal yang berkelanjutan. Hal ini juga penting untuk mempercepat kemajuan Indonesia dalam mencapai SDGs,” kata Norimasa. .

“Meskipun kesenjangan gender dalam akses digital semakin menyempit, perempuan lanjut usia dan berpendidikan rendah masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan akses dan literasi digital”, tambahnya.

Rekomendasi yang disampaikan didasarkan pada temuan-temuan utama dari kolaborasi UNDP dengan para ahli di bidang transformasi digital untuk mengidentifikasi tantangan-tantangan utama.

Peluncuran publikasi ini juga akan menampilkan diskusi panel dengan para pembuat kebijakan, pemimpin industri, akademisi dan pakar di sektor teknologi, berbagi pandangan mereka tentang cara mengatasi tantangan-tantangan ini dan menciptakan lingkungan digital yang lebih inklusif dan adil serta berbagi perspektif mereka. Indonesia. . (chi/Medan Pers)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *