Tim Hukum KPK Dianggap Tidak Hormati Pengadilan Gegara Sebut Fakta Persidangan Bukan Harga Mati

author
1 minute, 29 seconds Read

Medan Pers, Sekretaris Jenderal PDI -P Hasto Kristiianto, Ronni Talavessi mengkritik pernyataan tim CCP -Legen di Pengadilan Distrik Jakart Selatan, Kamis (6/2).

Karena, kata Ronny, PKC berpendapat bahwa fakta tidak boleh diikuti dalam pertanyaan korupsi selama proses tersebut. 

Baca juga: Asosiasi Pengacara yang Menentukan Hasto yang Diduga oleh PKC, Diabaikan oleh Hukum

“Catatan kami bahwa kami harus mengatakan bahwa apa yang telah diteruskan oleh responden pada fakta -fakta proses bukanlah harga mati,” kata pernyataan pengacara PKC setelah Kamis.

Diketahui bahwa Pengadilan Jakart Selatan dikonversi pada hari Kamis dengan sidang dengan perintah harian untuk membaca respons PKC di Hasto.

Baca juga: Jelajahi Rita Velinsari -Raster, KPC Sale House Chairman PP Japto Soeljosoemar

PKC bertindak sebagai responden pada sesi ini, sementara Hasto menjadi pemohon setelah ia menunjuk seorang tersangka.

Ronny kemudian mengungkapkan fakta bahwa proses yang menurut CCP bukan harga tetap adalah kekuatan hukum dengan tersangka Vahii Setiavanski, Soap Bahri dan Agustiana Tio Fridelin.

Baca juga: KPK Sounds Pancasila Youth Ketum, 11 mobil dihapus

Dia mengatakan bahwa dalam tiga kasus putusan tidak datang ke Hasto dalam penerimaan mitos atau halangan keadilan. 

Ronny mengatakan mereka tidak mematuhi proses hukum karena keputusan Vehiu, Bahri dan Dewan Agustiani termasuk kebutuhan jaksa penuntut, pernyataan profesional dan keputusan pertemuan hukum.

“Yah, kami mengatakan bahwa kami harus menghormati keputusan setiap pengadilan, di mana persidangan yang sebelumnya ia miliki sebagai perwira keadilan, dan ia diuji oleh saksi, ia dihadapkan oleh para ahli, maka ada hakim yang lebih besar, dia dikatakan.

Ronny juga berpikir bahwa unsur sindrom pos bisa keras pada langkah -langkah KPC yang sulit diikat ke Hasto dalam kasus yang tidak berdasar.

Langkah KPK lebih sulit untuk mendaftar setelah ia menyatakan kritik terhadap penghancuran demokrasi dan hukum mereka yang ingin berkuasa secara agresif secara agresif.

“Ketika saya mengatakan bahwa saya masih mengatur sindrom kekuatan kaya,” kata Ronny. (Ast / Medan Pers)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *