Medan Pers, CHISINAU – Kementerian Luar Negeri Moldova telah mengusir staf kedutaan Rusia dan menangkap dua pejabatnya sendiri atas tuduhan makar dan konspirasi.
Pernyataan kementerian yang dikutip pada hari Jumat mengeluarkan catatan yang memanggil Duta Besar Rusia Oleg Vasnetsov dan menyatakan staf tersebut sebagai “orang yang luar biasa”.
Baca Juga: Kementerian Luar Negeri Rusia Sebut Pembunuhan Presiden Sebagai Tradisi Amerika
Keputusan negara kecil berpenduduk hanya 2,6 juta jiwa itu diambil karena aktivitas staf kedutaan Rusia dinilai tidak sesuai dengan status diplomatiknya.
Pernyataan kementerian tersebut disampaikan sehari setelah Badan Keamanan dan Intelijen Moldova (SIS) mengatakan telah menangkap dua pejabat pemerintah.
Baca Juga: Atlet Rusia Boleh Tampil di Olimpiade Paris 2024, Tapi Ini Syaratnya
Kedua pejabat tersebut dicurigai melakukan pengkhianatan dan konspirasi terhadap negara dalam komunikasi dengan seorang pegawai kedutaan di ibu kota Moldova, Chisinau.
SIS tidak menyebutkan kedutaan mana yang disebutkan dalam tuduhan tersebut, meskipun beberapa media lokal rupanya mengutip misi diplomatik Rusia.
Baca Juga: Sayaganda Ingatkan Prabowo Akan Keinginan Kerjasama dengan Rusia dalam Masalah Nuklir
Kedutaan Besar Rusia menyebut laporan tersebut sebagai “perwujudan lebih lanjut dari sentimen anti-Rusia di Moldova.”
Mengingat bahwa beberapa diplomat Rusia telah diusir atas tuduhan serupa pada tahun-tahun sebelumnya, kedutaan Rusia mengklaim bahwa Moldova mungkin sedang mempersiapkan landasan untuk tindakan serupa.
Hubungan antara Rusia dan Moldova, bekas republik Uni Soviet, telah memburuk sejak tahun 2003 dan memburuk setelah terpilihnya Maya Sandu yang pro-Barat sebagai presiden pada tahun 2020.
Keputusan Sandu melancarkan operasi militer khusus di Ukraina oleh Rusia semakin meningkatkan ketegangan.
Dia secara terbuka menuduh Moskow berusaha menggulingkannya dan menggoyahkan Moldova. Rusia membantah klaim tersebut. (semut/dil/Medan Pers)