Medan Pers – JAKARTA – Narapidana pemerkosaan Reynhard Sinaga diserang oleh narapidana lain di penjara HMP Wakefield di Yorkshire, Inggris.
Reynhard merupakan warga negara Indonesia (WNI), sehingga pemerintah menaruh perhatian serius terhadap kasus ini.
BACA JUGA: PBB bersiap gelar Kongres VI di Bali untuk memilih presiden baru
Hal tersebut diungkapkan Menteri Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Reformasi Hukum, Bapak Yusril Ihza Mahendra.
“Belum ada sikap pemerintah, tapi kasus ini sedang kami pelajari dan dalami karena terkait dengan WNI di luar negeri yang melakukan tindak pidana dan dihukum di negara lain,” kata Yusril dalam konferensi pers di Kumham Impas. Meja. Jakarta, Jumat (20/12).
BACA JUGA: MA Tolak Tersangka PK Kasus Vina, Reza Indragiri Singgung Hati Nurani Pimpinan Polri
Yusril mengaku menginstruksikan timnya untuk berbicara dengan keluarga Reynhard Sinaga.
Pemerintah ingin mengetahui pendapat keluarga yang menghadapi serangan tersebut.
BACA LEBIH BANYAK: 5 Pasien Bali Nine Akhirnya Kembali ke Australia
Yusril juga menugaskan Deputi Kumham dan Impas Kementerian Perencanaan untuk berbicara dengan Kementerian Luar Negeri.
Tujuannya adalah menghubungi KBRI London untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai acara ini.
Menurut Yusril, sebagaimana ditentukan UUD 1945, negara wajib melindungi seluruh warga negaranya.
Meski ada kesalahan yang dilakukan Reynard Sinaga, pemerintah akan terus melakukan pembelaan.
“Soal penyimpangan itu lain soal, tapi sebagai warga negara, pemerintah wajib melindungi warga negara. Oleh karena itu, kami masih menyelidiki hal ini, kami mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai hal ini,” ujarnya.
Yusril juga mengatakan, pemerintah Indonesia mendengarkan WNI yang dipenjara di luar negeri, sama seperti negara lain mendengarkan warganya yang dipenjara di Indonesia.
“Filipina misalnya, menurut Mary Jane atau Bali Nine, itu urusan pemerintah Australia, betapapun buruknya. Kami juga, betapa pun buruknya warga negara kami di luar negeri, tetap khawatir dengan apa yang terjadi. terjadi dan kewajiban negara untuk melindungi warga negaranya sendiri,” ujarnya.
Reynhard Sinaga, warga negara Indonesia, divonis penjara seumur hidup pada tahun 2020 oleh Pengadilan Manchester, Inggris. Dia dinyatakan bersalah memperkosa dan melakukan pelecehan seksual terhadap 48 pria Inggris.
Reynhard Sinaga melakukan kejahatan tersebut selama dua setengah tahun.
Hakim mengatakan Reynhard harus menjalani hukuman 30 tahun penjara sebelum bisa mengajukan pembebasan bersyarat.
“Baru-baru ini orang yang dikhawatirkannya (Reynhad) diserang oleh narapidana lain dan terancam nyawanya. (Reynhard) terluka dan orang yang menyerangnya kini diadili di pengadilan Manchester,” kata Yusril. (Antara/Medan Pers)
BACA ARTIKEL LAGI… Legalisasi Pengguna Narkoba di KUHP Baru, Tak Ada Lagi Kejahatan