Medan Pers, Jakarta – Kepala Staf Umum TNI Mayjen Harianto menjelaskan penyerangan pasukan Israel (IDF) terhadap prajurit Indonesia yang bertugas di Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). ).
Dia mengungkapkan, prajurit yang terluka dalam penembakan tersebut mengalami cedera ringan di kaki dan dalam kondisi sehat.
Baca Juga: Satgas Perdamaian Karton Tangkap 2 Anggota KKB yang Bunuh TNI di Panchak Jaya
“Pada hari Kamis tanggal 10 Oktober 2024 pukul 05.05 waktu setempat terjadi baku tembak antara ISIS dan Hizbullah di menara observasi (OP 14) di Nakura, terdengar ledakan dari kedua sisi,” kata Kapolri. Menurut Pusat Penerangan TNI, Antara. Kamis (10/10).
“Kondisi kebakaran masih berlangsung dan tank IDF Merkava terpantau di sekitar Green Hill. Ada tembakan (stray shot, Red.) mengenai menara observasi (OP 14) yang ditempati personel pemantau situasi,” ujarnya.
Baca Juga: Fun Run Nusantara TNI di IKN Didukung 3.182 Peserta Didukung Bank Mandiri
Kapuspen mengatakan prajurit TNI terluka akibat tembakan ISIS dan Hizbullah.
Selain itu, siaran resmi UNIFIL yang dikeluarkan tak lama setelah insiden tersebut menyatakan bahwa tank IDF Merkava menembaki menara observasi di markas UNIFIL di Nakura, Lebanon.
Baca Juga: AS bersumpah tidak akan membiarkan Israel mengubah Lebanon menjadi Gaza
UNIFIL mengingatkan bahwa setiap serangan yang dengan sengaja menargetkan pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
“Kami menindaklanjuti hal ini dengan IDF (Tentara Israel),” kata UNIFIL dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Dalam keterangan resminya, UNIFIL tidak merinci negara asal kedua tentara yang menjadi sasaran tembakan Israel tersebut. UNIFIL mengatakan cedera yang diderita dalam serangan itu tidak serius dan dua tentara yang terluka masih menerima perawatan di rumah sakit.
Akibat penembakan tank Merkava terhadap menara observasi markas UNIFIL di Nakura, dua petugas penjaga perdamaian terluka. Serangan tersebut menyasar menara observasi dan mengakibatkan dua tentara tewas. -mengancam, tapi mereka saat ini di rumah sakit.
Dalam siaran resmi yang sama, UNIFIL juga menyebutkan bahwa pasukan IDF juga menargetkan pos penjaga perdamaian (UNP 1-31) di Labbunero. Menurut UNIFIL, serangan tersebut merusak area pintu masuk bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung dan merusak kendaraan serta sistem komunikasi di Leboun.
“Drone IDF juga terlihat terbang di atas pintu masuk bunker penjaga perdamaian PBB,” kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan.
Lebih dari 1.000 prajurit TNI kini dikerahkan di beberapa wilayah Lebanon untuk menjalankan misi penjaga perdamaian bersama UNIFIL.
Mereka bertugas di berbagai satuan UNIFIL antara lain Satuan Tugas Marinir (MTF), Satuan Tugas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satuan Pendukung Markas Besar Angkatan (FHQSU), Satuan Tugas Perusahaan Perlindungan Pasukan India (FPC), pasukan militer dan sipil. Satgas Koordinasi Sipil Militer/Koordinasi Militer TNI (CIMIC), Satgas Komunitas Militer (MCOU) dan Satgas Rumah Sakit Tingkat 2.
Prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL sebagian besar beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan fungsinya di laut. (Antara/JPN) Dengar! Video Pilihan Editor:
Baca artikel lainnya… Iran bersumpah akan menghancurkan Israel jika diserang