TAP MPRS Terkait Bung Karno Dihapus, Megawati: Terima Kasih Presiden Prabowo

author
1 minute, 36 seconds Read

Medan Pers.

Diketahui bahwa aturan seperti itu berisi tuduhan tentang proklamat Republik Indonesia Sukarno atau Bung Karno sebagai pengkhianat.

Baca Juga: Akses ke Ruang Acara PDIP Jubilee, Megawati segera menyapa sosok ini

Megawati pada awalnya bersyukur bahwa derek MPRS dari nomor 33 tahun 1967 dieliminasi, sehingga taruhan Bung Karno tidak terbukti di negara itu.

Dia berbicara demikian ketika dia mendukung pidato pembukaan peringatan ke -52 PDIP di sekolah pesta, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1).

Baca Juga: Demi Guru Kehormatan, Anda hanya perlu mengubah 1.853 kosong ini!

“Tuduhan Bug Karno telah dikhianati, tidak terbukti dan batal, karena proses hukum tidak pernah dilakukan untuk membuktikan tuduhan itu,” kata Megawati.

Putri Bung Karno berharap bahwa di masa depan tidak akan ada lagi aturan yang dituduh secara politis terhadap Bung Karno.

BACA JUGA: PPPK Unity meminta ASN Act pada penilaian, menghapus diskriminasi, setara dengan PN

Megawati mengatakan bahwa keluarga PDIP yang luas ingin mengucapkan terima kasih kepada semua anggota MPR Indonesia yang telah menghapus MPR Nomor 33 tahun 1967.

“Kami berterima kasih secara mendalam atas kepemimpinan dan semua anggota MPR 2019-2024,” kata presiden Direktorat BPIP. 

Megawati juga berterima kasih kepada semua orang di Indonesia, yang menghilangkan MPRS 33 pada tahun 1967 sebagai upaya untuk mengoordinasikan sejarah.

“Syukur yang tulus terhadap orang -orang di Indonesia untuk sejarah sejarah Bung Karno,” katanya.

Megawati tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Presiden Indonesia Prabowo Subanto setelah Tap MPRS 33 dihapus pada tahun 1967.

“Saya juga berterima kasih kepada Presiden Prabowo Undnto, yang menanggapi surat kepemimpinan MPR Indonesia tentang pengejaran nama baik Bung Karno sebagai presiden pertama Republik Indonesia,” katanya.

Megawati, dalam sebuah pidato, dilaporkan berbicara dengan Sekretariat Negara (Setneg) memprotes nasib Bug Karno, yang ditahan di rumah setelah ia bukan Presiden Republik Indonesia.

“Jadi saya saat itu adalah keluarga, bukan status Bug Karno hanya mengetahui, jadi saya bilang tidak, di sini saya ingin memimpin orang Indonesia untuk melakukan hal -hal seperti ini lagi, menunggu dia menjadi keadilan yang sangat panjang, tidak, lebih dari setengah abad,” katanya. (AST/Medan Pers) Video paling populer saat ini:

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *