Medan Pers, JAKARTA – Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan kabar pemeriksaan BPOM yang menemukan 55 produk kosmetik mengandung hidrokuinon sebagai bahan berbahaya.
Salah satunya adalah produk merek SYB yang sudah dikenal luas di masyarakat sebagai produk lokal berkualitas dan memiliki izin resmi.
Baca Juga: Berdasarkan Laporan Masyarakat, DPRD Palembang Telah Sidak Gudang Daviena Skincare.
Terkait kabar tersebut, Alvin selaku pemilik Perusahaan PTT, Alwinda Pratama Jaya, dan pemilik merek SYB akhirnya buka suara dan menyatakan penolakannya.
“Produk yang ditemukan BPOM mengandung bahan berbahaya. Itu bukan produk kami (SYB) asli atau palsu,” kata Alvin dalam keterangan resmi, Senin (2/12).
BACA JUGA: Panduan Produk Perawatan Kulit Terbaik untuk Kulit Berminyak dan Rawan Jerawat
Menurutnya, seluruh produk yang dihasilkan perusahaannya telah memenuhi standar BPOM dan persyaratan lain yang ditetapkan pemerintah Indonesia.
Alwyn menduga karena kelaziman dan penjualannya, produk SYB ditiru oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA: Masyarakat dukung BPOM cek penjualan ilegal produk perawatan kulit berlabel biru
“Ini jelas sangat berbahaya bagi saya sebagai pemilik merek. dan bagi mereka yang menjadi korban dampak skin care palsu,” tegasnya.
Alvin kemudian menjelaskan permasalahan dan berita yang kini viral di media sosial.
Dikatakannya, pada 19 Juni 2024, BPOM menemukan paket lulur SYB lama yang mengandung bahan berbahaya di pasaran dengan nomor batch 31J01.
“BPOM kemudian memeriksa produk tersebut di pabrik rekanan saya. Namun ternyata stiker, kemasan, warna, dan aromanya jauh berbeda. Kami segera mengklarifikasi dan membentuk BAP dengan BPOM dan menyatakan produk yang ditemukan palsu,” jelasnya.
Lulur SYB sebelumnya diproduksi dengan sistem kontrak manufaktur di perusahaan rekanan dengan kontrak produksi berakhir pada Desember 2023.
Namun sejak awal tahun 2024, seluruh produk SYB diproduksi di pabriknya sendiri, PT. Alwinda Pratama Jaya, dengan teknologi canggih dan penambahan bahan berkualitas lainnya.
“Memproduksi di pabrik sendiri tentunya bertujuan untuk memastikan seluruh kualitas produksi merek SYB dapat tetap terjaga, dan kami memantau sepenuhnya proses produksinya karena ingin memberikan produk yang berkualitas dan aman bagi masyarakat,” lanjutnya –
Alvin mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih produk perawatan kulit. dan tidak mudah tergiur dengan berita-berita yang tidak benar
“Menyikapi pemberitaan yang merusak merek SYB, tentunya saya siap menyampaikan kepada BPOM seluruh dokumen, peraturan perundang-undangan, dan laporan yang menyatakan bahwa produk berbahaya yang beredar tidak diproduksi oleh perusahaan saya jika diperlukan,” pungkas Alvin (Ayah/ Medan Pers)