Medan Pers, MUSI BANYUASIN-The National Research Institute of Fixpoll Indonesia baru saja merilis hasil penelitian peta Musi BanyUasin pada tahun 2024, hasil dari beberapa Toha-Rohman menunjukkan peningkatan pemilihan yang signifikan, sementara Paslon nomor 1 Lucianty-Syafaruddin telah mengalami pemilihan.
Pemilihan Toha-Rhman adalah 55,1 persen, sementara Lucianty-Syafaruddin 42,2 persen, Toha-Rhman adalah 12,9 persen dari pemilihan.
Baca Juga: Indeks Penelitian: Best Pram-Doel, menerima dukungan 42,9 %
Sementara responden menyatakan bahwa mereka tidak tahu atau mempertahankan jawaban rahasia 2,7 %.
Tiga hasil penelitian Indonesia yang ditentukan pada bulan September, Oktober dan November menunjukkan kohesi pengurangan pemilihan untuk Lucianty-Syafaruddin.
Baca Juga: Bend Ridwan Kamil-Suswono dari Pramono-Doel di Alvara Research Research
Pada bulan September, pemilihan Lucianty-Syafaruddin adalah 58 %, kemudian pada bulan Oktober menurun menjadi 50 % dan hanya 42 % pada bulan November.
Sementara itu, Toha-Rohman terus meningkatkan pemilihan selama tiga bulan berturut-turut, pada bulan September bahwa pemilihan menjadi 32 % Toha-Rhman, kemudian pada bulan Oktober meningkat menjadi 38 % dan November meningkat menjadi 55 %.
Baca Juga: Survei LKI: Pemilihan dua lawan Melki-Johni
Direktur Eksekutif Indonesia Mohammad Anas menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan pengurangan dalam pemilihan Lucianty-Syafaruddin, yaitu masalah korupsi di mana ada masalah politik tim Lucianty-Syafaruddin untuk menanggapi masalah korupsi.
“Pemilihan Lucianty-Syafaruddin telah dikurangi oleh banyak faktor, yaitu masalah bahwa mereka telah dihukum karena korupsi yang telah menyebabkan penyitaan kepercayaan publik, di samping itu, era digital memudahkan warga negara untuk mendapatkan kebenaran informasi,” jelasnya.
Sementara itu, peningkatan pemilihan Tohha-Rohman juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti Toha-Rohman sebagai Paslon yang dianggap murni dari korupsi, berasal dari kelompok etnis yang sama, yaitu Muba, program pasangan itu dianggap super-manusia dan lebih realistis.
“Temuan pitch kami menunjukkan bahwa pemilihan Toha-Rohman telah berkembang karena pasangan itu dianggap murni oleh korupsi dan kemudian dianggap sebagai rekan Muba dan masyarakat juga melihat program Toha-Rhman sebagai yang paling realistis dan sesuai dengan kebutuhan orang,” jelasnya.
Hasil survei dirilis di Aston Hotel Palembang, Sabtu (11/23). Periode penyelidikan pada 17-21 November 2024, sementara responden adalah 840 penduduk yang sudah memiliki hak untuk memilih dan memiliki kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan salinan yang terlatih. (Dil / Medan Pers)