Medan Pers, JAKARTA – Radang amandel atau tonsilitis yang dalam istilah medis disebut tonsilitis adalah suatu kondisi peradangan yang terjadi pada dua jaringan limfoid di bagian belakang tenggorokan. Angka kejadian tonsilitis di Indonesia sebesar 3,8%. Anak-anak berusia 5-15 tahun lebih sering terkena.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Blambangan Umpu dengan websitenya idiblambanganumpu.org. Rizal Fauzi terlibat aktif dalam berbagai program pendidikan sosial dan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
BACA JUGA: 3 Pengobatan Radang Amandel yang Bisa Anda Coba
IDI Blambangan Umpu menjelaskan, radang amandel juga bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri seperti rhinovirus, influenza, adenovirus, enterovirus, dan bakteri Streptococcus.
Tonsilitis dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan jika tidak segera ditangani.
BACA JUGA: Obati Radang Amandel Dengan 3 Obat Alami Ini
IDI menjelaskan pentingnya program kesehatan, khususnya edukasi berbagai isu kesehatan. Apa penyebab radang amandel?
IDI Blambangan Umpu mengatakan, ada berbagai faktor penyebab radang amandel.
BACA JUGA: Penderita radang amandel harus waspada meski gejalanya ringan
Tonsilitis atau radang amandel merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada amandel dan dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Terinfeksi virus
Penyebab utama radang amandel adalah virus di sekitar amandel.
Sekitar 70 persen kasus radang amandel disebabkan oleh infeksi virus.
Ada berbagai jenis virus, seperti virus influenza, virus Epstein-Barr, dan virus parainfluenza.
2. Terkontaminasi bakteri
Bakteri juga dapat menyebabkan radang amandel, yang biasanya disebabkan oleh Streptococcus pyogenes (streptokokus grup A).
Bakteri ini biasanya menular melalui udara atau melalui kontak langsung dengan orang sakit.
3. Faktor keturunan atau genetik
Faktor lain seperti keturunan atau riwayat keluarga.
Faktor genetik atau bawaan juga dapat mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap penyakit amandel, terutama pada anak dengan daya tahan tubuh lemah.
4. Faktor umur dan kebersihan lingkungan
Faktor terakhir adalah umur dan kebersihan lingkungan.
Tonsilitis lebih sering terjadi pada anak-anak berusia antara 5 dan 15 tahun, terutama di tempat ramai, seperti sekolah atau taman kanak-kanak, dimana virus dan bakteri lebih mudah menular. Obat apa yang dianjurkan untuk pengobatan radang amandel?
1. Obat amoksisilin
Obat pertama yang bisa direkomendasikan adalah amoksisilin.
Obat ini merupakan antibiotik golongan penisilin yang efektif melawan bakteri penyebab radang amandel.
Dosis biasanya ditentukan oleh dokter dan diminum 3 kali sehari selama 7-10 hari.
2. Obat sefiksim
Cefixime adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri.
Infeksi bakteri yang dapat diobati dengan cefixime antara lain infeksi saluran pernafasan, infeksi tenggorokan, dan infeksi amandel.
3. Obat klindamisin
Klindamisin adalah obat yang membunuh bakteri penyebab infeksi, seperti infeksi amandel.
Klindamisin tersedia dalam bentuk kapsul.
Untuk pengobatan tonsilitis bakterial, obat ini sebaiknya diminum 3-4 kali sehari selama 10 hari.
Sebelum memulai pengobatan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis dan dosis obat yang tepat berdasarkan kondisi medis individu.
Jika gejala tidak kunjung membaik, segera temui dokter. (mrk/Medan Pers)