Medan Pers, JAKARTA – Nama aktris Sandra Dewi kembali muncul dalam persidangan suaminya, Harvey Moeis, kasus korupsi timah.
Anggraeni, saksi kasus korupsi timah sekaligus istri General Manager (Direktur) PT Refined Bangka Tin (RBT) Suparta, mengaku menerima Rp 10 miliar melalui transfer bank dari rekening Sandra Dewi pada Desember 2019.
BACA JUGA: Sandra Dewi Akan Hadiri Sidang Harvey Moeis, Jaksa Jelaskan Fakta Ini
Dia mengatakan, uang yang masuk merupakan pinjaman usaha dari Harvey Moeis kepada Suparta.
“Tapi aku tidak tahu kenapa Ny. Sandra (Sandra Dewi) transfer dan masuk ke rekening saya,” kata Anggraeni di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, dilansir Antara, Rabu (10Sep10).
BACA JUGA: Jaksa Agung Sebut Sandra Dewi Bisa Bersaksi di Sidang Harvey Moeis
Menurutnya, dari pemberitahuan yang dikirimkan ke rekening tersebut, dia mengetahui bahwa uang tersebut dikirim dari rekening Sandra Dewi.
Namun, dia mengaku lupa kemana uang masuk itu diambil.
BACA JUGA: 3 Pembicara Terpanas: Sandra Dewi Bersaksi, Gus Miftah Mendukung
Penarikan tunai berdasarkan mutasi rekening dan transfer uang melalui transfer bank keesokan harinya setelah menerima uang dari Sandra Dewi.
“Seingat saya, kalau yang disetor pasti saya kasih ke suami. Jadi ada dua kali transfer, lalu tarik tunai, jadi saya ambil semua uang yang masuk,” jelasnya.
Anggraeni menjadi saksi dalam persidangan dugaan korupsi pengelolaan sistem tata niaga komoditas timah antara tahun 2015-2022 di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.
Terdakwa dalam hal ini PT RBT Harvey Moeis, Pimpinan dan Direktur PT Timah periode 2016-2021 Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, Chief Financial Officer PT Timah periode 2016-2020 Emil Ermindra, Direktur PT SIP. MB Gunawan dan Manajer PT Quantum Skyline Exchange Helena Lim.
Fakta aliran uang Sandra Dewi terungkap saat Anggraeni bersaksi di persidangan terdakwa Mochtar, Emil, MB Gunawan, dan Helena Lim.
Ketiga terdakwa terancam sanksi pidana atas perbuatannya terkait pasal 2 ayat (1) atau pasal 3 ayat (18) UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU), sebagaimana telah diubah dengan UU 20 Tahun 2001. baik. KUHPerdata Pasal 55 ayat (1) angka 1.
Sementara Helena Lim didakwa membantu Harvey Moeis mengumpulkan dana korupsi timah senilai US$30 juta atau setara Rp420 miliar sebagai perpanjangan tangan PT RBT.
Selain itu, perempuan berjuluk Crazy Rich PIK ini juga didakwa tindak pidana Pencucian Uang (TPPU) karena menyembunyikan pembelian 29 tas mewah, mobil, tanah, dan rumah hasil keuntungan pengelolaan dana untuk menutupi biaya keamanan sebesar Rp 900. untuk menutupi juta. asal muasal uang haram.
Perbuatan para terdakwa kasus korupsi timah dikabarkan menimbulkan kerugian keuangan masyarakat sebesar Rp300 triliun. (antara/Medan Pers)