Medan Pers, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto menilai stunting merupakan salah satu prioritas yang harus dicapai untuk menciptakan generasi cerdas dan cakap menuju visi Indonesia 2045.
Prabowo juga menegaskan tidak akan membiarkan anak-anak Indonesia kekurangan pangan.
BACA JUGA: Pabrik Susu Terbaru FrieslandCampina & FFI Resmi Beroperasi, Total Investasi Rp 3,8 T
Salah satu upaya untuk mewujudkan generasi cerdas dan mengatasi stunting adalah dengan memberikan nutrisi dan susu yang cukup pada anak.
Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk menurunkan stunting hingga 14% pada tahun 2024 dan memenuhi kebutuhan gizi anak dan perempuan.
BACA JUGA: Para ahli menyebut susu formula mendukung kebutuhan nutrisi dan tumbuh kembang
Profesor. Dr Purwiyatno Hariyadi, Pakar Teknologi Pangan IPB, saat Media Tour ke Pabrik New Frisian Flag Indonesia (FFI) di Cikarang, Selasa (15 Oktober).
Oleh karena itu, Prof. Purwiyatno mengapresiasi didirikannya pabrik susu FFI di Cikarang yang dapat menyiapkan produk susu dalam berbagai bentuk untuk anak dan keluarga Indonesia.
BACA JUGA: Bendera Frisian Indonesia memperingati Hari Susu Sedunia 2024
Menurutnya, industri susu mempunyai peran strategis dalam pengembangan gizi nasional dan turut serta membangun daya saing sumber daya manusia Indonesia melalui gizi.
Melalui penerapan teknologi produksi yang modern dan terkontrol secara optimal, industri tidak hanya menjamin keamanan pangan produk susu tetapi juga menyediakan berbagai pilihan produk susu dengan nilai gizi dan kualitas yang beragam.
“Upaya ini sejalan dengan tujuan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui gizi yang optimal,” tegasnya.
Ketua DPP PERSAGI yang membidangi keilmuan, sekaligus Dosen Departemen Gizi Politeknik Kedokteran Universitas Kemenkes Jakarta II, Ph.D. Marudut Sitompul, MPS, mengatakan masyarakat dapat berpartisipasi aktif membantu pemerintah meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memberikan gizi yang berkualitas melalui makanan seperti susu.
Susu merupakan bagian dari pangan yang termasuk dalam pedoman gizi seimbang yang disusun oleh pemerintah (Permenkes No. 41 Tahun 2014) yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak, perempuan dan keluarga pada umumnya.
Marudut mengatakan: “Di beberapa negara, susu memiliki manfaat besar dalam membantu pemerintah mengurangi tiga beban masalah gizi: malnutrisi, defisiensi mikronutrien, dan kelebihan gizi, termasuk malnutrisi dan stunting”.
Di usia dewasa dan lanjut usia, susu mampu mengurangi masalah osteoporosis atau pengeroposan tulang yang seiring berjalannya waktu angka kejadiannya semakin meningkat. Dengan membaiknya kondisi kesehatan masyarakat maka akan menjadi fondasi bangsa yang kuat di masa depan.
Sementara itu, Corporate Relations Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro menegaskan komitmen membangun kekuatan nasional untuk meraih kemenangan dengan berkontribusi dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia, seperti stunting dan defisiensi mikronutrien. FFI juga siap menjadi mitra pemerintah dalam memberikan nutrisi kepada masyarakat Indonesia di segala tahapan kehidupan.
Hal ini dibuktikan dengan diresmikannya pabrik baru di Cikarang yang akan memproduksi 700 juta hingga 1 miliar kg produk susu per tahun. Pabrik baru di Cikarang ini akan memproduksi produk susu dalam berbagai format yang dibutuhkan keluarga Indonesia.
“Kapasitas produksi yang lebih besar di pabrik baru ini memungkinkan kami menjangkau lebih banyak konsumen di setiap tahap kehidupan dan menyediakan nutrisi yang dapat diandalkan untuk keluarga Indonesia,” ujarnya.
Pabrik FFI di Cikarang dibangun dengan fasilitas unggul, teknologi ramah lingkungan, dan menerapkan standar produksi susu dunia. Pabrik baru ini membutuhkan investasi sebesar Rp3,8 triliun dengan target produksi susu hingga 1 miliar kg per tahun.
Pembangunan pabrik ini juga akan meningkatkan kemampuan puluhan ribu peternak sapi perah skala kecil di Indonesia dalam menyerap pasokan susu segar dalam negeri, yang berarti akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat peternak. (esy/Medan Pers) Dengar! Pilihan editor video: