Serapan Gabah BULOG Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Siap Hadapi Panen Raya 2025

author
2 minutes, 32 seconds Read

Medan Pers, Jakarta – Bulog perum berhasil mencapai panen panen hingga 300.000 ton beras yang sesuai dengan klimaks waktu panen, yang diperkirakan akan berlangsung pada April 2025.

Versi ini menunjukkan dedikasi bulog untuk mendukung program yang disebutkan dalam Presiden Asta Cita Prabowo Subianto sebagai hal yang biasa.

Baca juga: Bulog: National Rice Stock Saf hingga akhir Ramadhan 2025

Ketua Dewan Pengawas Bulog Sudaryono Perum mengumumkan bahwa surplus produksi beras mungkin akan mencapai 2,8 hingga 3,5 juta ton pada April 2025.

Dia berharap surplus ini dapat menanam petani dua hingga tiga kali setahun untuk menciptakan keamanan diet yang lebih berkelanjutan.

BACA JUGA: Bulog terus melakukan trekking dengan komunitas selarut di Pasir Pete Sentul

“Setelah panen kali ini, saya berharap petani dapat bereproduksi lagi. Dalam setahun, maksimal dua hingga tiga kali, tidak hanya sekali, mereka dapat menanam dalam satu tahun,” kata Sudaryono baru -baru ini di istana presiden.

Sudaryono, yang juga wakil menteri pertanian, mengatakan bahwa pengembara siap sebagai pengembara untuk menyerap biji -bijian/beras dari petani rumah tangga sebagai cadangan makanan. Pemerintah semakin menyerap biji -bijian/beras dari petani.

Baca juga: Sebelum Ramadhan, Bulog telah menyerap 140.000 ton gandum petani dengan harga 6.500 rp per kg

Sebagai bagian dari upaya ini, Bulog berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pertanian di tingkat provinsi dan distrik, TNI-Poli, kelompok petani dan kusen padi untuk memastikan bahwa proses penyerapan dapat berjalan dengan baik.

Sekretaris Bisnis Bulog Arwakhudin Widiarsso menekankan bahwa bulog masih berkewajiban untuk mendukung layanan diri makanan setelah pembelian biji -bijian dan beras dari petani rumah tangga.

Arwakhudin mengatakan bahwa bulog menyangkut Gabah Gabah melaksanakan tim penyerapan masa depan dengan memasukkan banyak pihak dari para pemangku kepentingan perusahaan, seperti Kantor Pertanian, di tingkat provinsi dan kota/peraturan, TNI-Polri, kelompok petani, cetakan gaptan dan padi.

“Kami berharap bahwa dalam sinergi ini kami dapat mengoptimalkan penyerapan kami sebelum memanen,” kata Arwakhudin dalam penjelasannya pada hari Jumat (3/14).

Selain itu, Arwakhudin menyatakan bahwa bulog telah melakukan sosialisasi intensif tentang harga untuk pembelian biji -bijian kering (GKP) di tingkat pertanian.

Pembelian biji -bijian dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah, yaitu 6.500 rp per kilogram.

Menurut Arwakhudin, harga adalah bagian dari kebijakan pemerintah untuk meningkatkan sumur petani dengan memberikan harga yang tepat untuk panen jagung.

“Sesuai dengan instruksi presiden bahwa harga pemerintah adalah 6.500 rp cologram Pro untuk pembelian butiran kering panen di tingkat pertanian. Harga ini tentu saja merupakan bentuk pemerintah untuk meningkatkan peristiwa para petani dengan membeli gandum dengan harga yang baik dan petani,” kata Arwakhudin.

Arwakhudin menunjukkan jangkauan penyerapan butir 300.000 ton beras, yang sesuai dengan jumlah tertinggi dari lima tahun terakhir.

Dengan rata -rata penyerapan harian yang telah dicapai puluhan ribu ton, bulog optimis bahwa ia dapat mempertahankan dinamika ini pada akhir waktu panen.

“Dalam lima tahun terakhir, penyerapan 300.000 ton yang setara adalah jumlah tertinggi, penyerapan harian rata -rata memiliki puluhan ribu ton, semoga kita dapat mempertahankan dinamika ini sebelum kita panen pada akhir Maret hingga April,” kata Arwakhudin.

Bulog terus berusaha untuk memastikan bahwa pasokan makanan makanan rumah tangga tetap stabil dan memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan puncak panen bahwa petani Indonesia akan membawa kemakmuran. (MRK/Medan Pers) Lihat! Memeriksa video dari penerbit:

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *