Medan Pers, JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan pihaknya menargetkan Anies Baswedan bisa ikut Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu ia sampaikan menanggapi pernyataan politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyebut Anies tidak masuk dalam beasiswa pencalonan gubernur Jakarta dari partai politik merah.
BACA JUGA: Fraksi PDIP Ikut Aktivis Telusuri Rekam Jejak Calon Pimpinan KPK dan Dewas
Menurut Basarah, Anies mengikuti bursa calon gubernur Jakarta dari partainya sebelum Ahok dilantik menjadi pengurus DPP PDIP pada 5 Juli 2024.
Sebab, diakuinya pada 8 Juni 2024, DPP PDIP menugaskannya untuk berkomunikasi dengan PKB untuk menunjuk Anies sebagai Cagub Jakarta.
BACA JUGA: Prabowo Dukung Luthfi-Yasin, Chico PDIP: Semoga Tak Berbentuk Penyalahgunaan Kekuasaan
Basarah melanjutkan, Anies berencana berpasangan dengan kader parpol berlambang banteng salju putih untuk posisi Cawagub Jakarta 2024.
“PDIP dan PKB sepakat untuk bekerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami akan minta posisi wakil gubernur,” ujarnya, Minggu (17/11).
BACA JUGA: Andreas PDIP sedih melihat harkat Presiden Prabowo direndahkan oleh Jokowi
Mantan Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, PDIP menyadari posisinya menyambut baik pendaftaran calon Pilkada Jakarta 2024.
PDIP, kata dia, membutuhkan mitra koalisi karena belum bisa mengusung calon perseorangan sebelum putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 60/PUU-XXI/2024 keluar.
Berdasarkan fakta tersebut, kami ingin menjalin kerja sama politik dengan PKB. Saat itu PDIP tidak bisa mencalonkan sendiri, kata Basarah.
Namun, lanjutnya, putusan MK mengubah peta politik pendaftaran calon Pilkada Jakarta 2024.
Sejumlah elite PDIP, kata dia, menyebut Anies tengah dilirik untuk dicalonkan menjadi Cagub Jakarta 2024, seperti Puan Maharani, Hasto Kristyanto, Eriko Sotarduga.
Basarah mengatakan, elite PDIP lainnya seperti Said Abdullah mengatakan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sedang mempertimbangkan mantan Wali Kota Semarang Hendar Prihadi untuk bergabung dengan Anies.
Pak Said Abdullah terus membahas kerja sama ideologi yang menemukan titik temu antara pandangan kelompok Islam dengan nasionalis Soekarnois yang kerap bertengkar karena dampak politik de-Soekarnoisasi pada masa Orde Baru, ujarnya.
Belakangan, PDIP tidak mencalonkan Anies pada Pilkada Jakarta 2024, melainkan memilih Pramono Anung dan Rano Karno o Doel untuk kontestasi politik provinsi dengan Monas Ikon.
Meski demikian, kata Basarah, PDIP tetap melaksanakan ide dan rencana persahabatan antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois.
“Jika saya bergabung
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristyanto, Mas Anies Baswedan menegaskan, pilkada bukan sekedar ajang seremonial lima tahunan, namun tugas mempersatukan bangsa Indonesia adalah tugas bersejarah yang harus kita laksanakan bersama. katanya. .
Diketahui, Kubu Anies sebenarnya membuka ‘Maskoda Menyala Perubahan’ di kawasan Cilandak, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Juru Bicara Anies, Sahrin Hamid mengatakan, keberadaan markas komando tersebut merupakan bentuk dukungan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI terhadap calon Pram-Doel.
Basarah mengatakan PDIP sangat menyambut baik pendirian pos komando Anies untuk mendukung kemenangan Pram-Doel.
“Gerakan persatuan rakyat tidak boleh dikalahkan oleh siapapun yang ingin menghancurkan peradaban demokrasi bangsa Indonesia yang telah berjuang keras membawa tatanan reformasi saat ini ke dunia,” kata Basarah (ast/Medan Pers) Ayo, tonton juga video ini!