Medan Pers, Jakarta – Yanti, bibi Ahmad Davin, salah satu keluarga dari tujuh jenazah yang terapung di Sungai Bekasi, mendatangi RS Polri Cramat pada Minggu (22 September).
Yanti menjelaskan, dirinya tidak mengetahui pihak keluarga menjadi korban perkelahian tersebut.
Baca Juga: Kaget dengan Jenazah ke-7 yang Ditemukan di Sungai Bekai, Keluarga Korban Ungkap Kronologisnya
“Entahlah. Kalau tahu mainnya, uang pun tidak. Bawa ponsel saja,” kata Yanti kepada Medan Pers.
Menurut dia, korban tidak sempat berkomunikasi dengan keluarga sebelum kejadian.
Baca juga: Polisi Ungkap Otopsi Dilakukan terhadap Jenazah Gadis yang Wajahnya Dibalut Plester AC di Lebak
“Padahal dia baru saja pamit ke temannya. Rizky dibawa ke Rawalumbu,” lanjutnya.
Yanti mengatakan, Rizky melamar Davin sekitar pukul 9 malam.
Baca juga: Pelajar Jadi Iri pada Korban Penganiayaan
“Dan kejadiannya malam hari jam 10 malam atau jam 10 malam, karena (David) biasanya main, kita tidak tahu mau kemana,” ujarnya.
Dia mengatakan, pihak keluarga mengetahui korban dari mulut ke mulut dan membenarkannya ke Polsek Rawalumbu.
“Tadi pagi ada keributan seperti itu. Ada mayat anak-anak. Beberapa temannya, um, saat dia masih hidup,” kata Yanti.
Sebelumnya, Kepala Kantor Administrasi Khusus Jakarta Agung Priambodo membenarkan penemuan jenazah tersebut.
“Iya, tujuh jenazah di Kali Bekasi. Tujuh kosong,” kata Agung saat dikonfirmasi.
Agung mengatakan pihaknya mendapat informasi adanya jenazah yang mengapung di sungai tersebut dari pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Dia tidak mendapat informasi dari BPBD dan polisi tentang jenazah tersebut. Saat kami datang, jenazah ada tujuh,” ujarnya.
Saat ini, tujuh jenazah sedang dievakuasi ke RS Polri Cramat untuk diperiksa identitas petugas rumah sakit. (Mcr8 / Medan Pers)
Baca Artikel Lainnya…Fun Run, Simbol Perjalanan 18 Tahun Brawiijaya Healthcare