Medan Pers, Jakarta – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansar (PP GP Ansar) menerima kunjungan delegasi Konferensi Internasional Kemanusiaan Islam yang digelar PBNU pada 4-9 November 2024 di Universitas Indonesia.
Para delegasi tersebut terdiri dari 17 orang akademisi yang sudah lama atau sedang melakukan penelitian di Indonesia (Indonesia) dan disambut hangat oleh Ketua Umum PP GP Ansar H Adin Jauharudin beserta jajarannya di Rumah Toleransi Gedung GP Ansar. , Jakarta Pusat, Senin (24/11/4).
Baca Juga: Polisi GP Unsar Suswono Atas Tuduhan Janda Kaya yang Menikah dengan Pengangguran
Bang Ketum Addin menyambut kedatangan delegasi tersebut ke Rumah Toleransi, rumah semua agama.
“Selamat datang di Gedung GP Ansar. “Semoga kunjungan ini berkesan karena bukan hanya rumah GP Ansar tapi juga rumah generasi muda dari berbagai ras, suku, dan dunia,” kata Bang Ketum Addin.
Baca Juga: Hari Santri 2024, GP Ansar Punya Roop Rollover Dengan Nomor 8
Menurut Bang Adin, GP Ansar saat ini menghadapi tugas yang sangat berat untuk menjaga dan memajukan perdamaian di dunia yang tidak beres.
“4 bulan terakhir ini selain membangun tenaga kerja, kita juga sudah bekerja keras, kita sudah bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan dan Grand Sheikh Al Azhar di Mesir,” jelas Bang Addin.
Baca Juga: Addinjauharudin: GP Ansar Siapkan Asta Bisa untuk Dukung Asta Sita Prabowo-Gibran
“Kami bersama 6 tokoh agama se-Indonesia berjuang mengemban misi dan mensosialisasikan dokumen Abu Dhabi khususnya di kalangan generasi muda,” lanjutnya.
Usai kunjungan dan penandatanganan dokumen Vatikan, Paus Fransiskus memberikan pesan khusus kepada GP Unser tentang membangun pelayanan agama di kawasan Asia-Pasifik.
Salah satu perwakilannya, Holland C. Taylor menyebut GP Ansar sebagai penggagas awal terbentuknya gerakan kemanusiaan Islam.
“Rumah toleransi ini adalah rahim yang melahirkan gerakan kemanusiaan Islam. Melalui kerja intelektual yang tak kenal lelah, GP Ansar menjadi garda terdepan dalam mengintegrasikan perdamaian di Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Bang Adin berpendapat, dalam proses perdamaian ini, GP Ansar tidak ingin berjalan sendiri. Ia menyampaikan harapannya akan terbangunnya kerja sama yang stabil untuk mendorong perdamaian di dunia.
“Kami dengan tangan terbuka dan kerendahan hati membuka kerja sama yang lebih mendalam untuk menggali kekayaan bangsa ini, sehingga Indonesia yang berpancasila dapat menjadi jawaban atas krisis yang terjadi di dunia,” tegas Bang Addin (RAY/Medan Pers).