Sachrudin, Asli Kampung Gondrong, jadi Satpam hingga Calon Wali Kota Tangerang

author
2 minutes, 9 seconds Read

Medan Pers – Wakil Walikota Kota Tangerang dua periode 2013-2023, Sachrudin punya kisah inspiratif.

Ia tidak pernah menyangka anak asal kota Gondrong, Cipondoh, bisa menjadi orang penting di kota Tangerang.

BACA JUGA: Arief-Sachrudin Makmur karena Dizalimi

Kenny Kurnia Putra, Tangerang

“Saya tinggal di Kampung Gondrong, Cipondoh. Sekolah saya di SDN 1 Cipondoh, lalu SMPN 1 Kota Tangerang. Saya naik sepeda ke sekolah,” kata Sachrudin, Sabtu (20/7).

BACA LEBIH BANYAK: Faldo Maldini akan promosikan teknologi AI di Pilkada Tangerang

Pria kelahiran 6 November 1961 ini sempat terkejut karena berasal dari kota kecil namun berhasil berhasil di kota tersebut.

“Saya kaget dari desa ke desa. Namun, alhamdulillah saya bisa melakukan perubahan,” ujarnya.

BACA JUGA: 1.368 PPPK Kota Tangerang dilepas ke pemerintah, Nurdin: Tunjukkan kinerja bagus.

Sachrudin pun bercerita tentang masa kecilnya yang indah di Cipondoh.

Di tengah Situ Cipondoh itu ada tanda hutan pertama dengan pohon-pohon besar yang katanya seram. tengah malam karena ada sarang ikan di sana,” ujarnya.

Ia juga bercerita tentang karirnya, dimulai sebagai pegawai negeri pada tahun 1983 dan posisi pertamanya sebagai satpam rumah sakit.

“Kemudian karena kedekatan saya dan keaktifan saya dalam berorganisasi, saya ingin terlibat dalam silaturahmi dengan Walikota, Kepala Dinas, dan Walikota,” ujarnya.

Pada tahun 1996, Sachrudin menjadi pegawai Dinas Kesehatan Kota Tangerang, kemudian pada tahun 2000 terpilih menjadi walikota.

Ia juga mengatakan, sebelum menjadi direktur ia bekerja di sebuah perusahaan, lalu ada panggilan di RS Sitanala.

Menggambarkan perjalanan karirnya, individu yang tersenyum ini berhenti sejenak saat menceritakan kisahnya. Ia tidak bisa menahan emosi dan rasa bangganya terhadap karya dan karya orang tuanya.

Ia mengatakan, jika bukan karena orang tuanya, Sachrudin pasti sudah berhenti karena biasa menerima gaji Rp 200 ribu di perusahaan, namun saat menjadi PNS, ia hanya menerima Rp 16.800 pada tahun 1983.

Makanya saya tidak pernah menyangka bisa menjadi wakil wali kota dua periode. Ini hanya karena dorongan, dukungan dan doa orang tua saya yang terus menyemangati saya, kata Sachrudin.

Kini, Sachrudin yang mencalonkan diri sebagai Wali Kota Tangerang 2024-2029 memiliki visi besar untuk Kota Tangerang, salah satunya tentang Situ Cipondoh.

Ia menilai potensi besar yang bisa dikembangkan bisa melampaui destinasi wisata tempat lain.

“Karena luasnya bisa terbang. Kota Tangerang pintu gerbang Indonesia. Orang sering bingung mau kemana kalau sampai di sini, padahal banyak tempat, salah satunya Situ Cipondoh. jadilah kuat,” katanya.

Berbicara mengenai kesejahteraan masyarakat Tangerang, Sachrudin menekankan perlunya kemudahan akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan penciptaan infrastruktur yang baik.

Ia berencana menjalin hubungan dengan perusahaan jasa jika mendapat amanah dari pemerintah kota untuk menjadi Wali Kota Tangerang pada Pilkada 2024.

“Nantinya kita bisa membuka pusat pelatihan untuk menunjang kebutuhan perusahaan. Dengan adanya pariwisata di Kota Tangerang, hari ini bisa ditingkatkan untuk menciptakan peluang dan mengurangi pengangguran,” ujarnya. (mcr8/Medan Pers)

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *