K
Hasto mengirimkannya kepada Sawang Jabo dan jajaran Circus Barak saat jeda konser Sawang Jabo bersama Circus Barak di gedung konser Yogyakarta Cultural Park (TBY), Rabu (6/10). )
BACA JUGA: Kader Senior PPP Tekankan Isu Khita 1973, Berharap Bisa Kembali ke Senayan
Saat Sawang Jabo tampil, ia tidak menyadari kehadiran Hasto bersama ratusan penonton. Namun, Hasto menemuinya di sebuah ruangan saat istirahat konser
Hasto langsung memeluk Jabo
Baca juga: Artis Fida Rakhma Soroti Hak Perumahan dan Properti di Jakarta Biennale 2024.
“Saudaraku, kemana kamu akan pergi selanjutnya?” tanya Jabo
“Terus jalan-jalan di Indonesia,” kata Husto sambil tertawa.
Baca juga: Kabar Duka, Artis Ternama Dina Mariana Meninggal Dunia
Dia menjelaskan, PDIP memiliki lembaga yang bergerak di bidang kebudayaan, Badan Kebudayaan Nasional (BKN).
Hasto mengatakan, di Yogyakarta ia juga mengikuti kegiatan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah yang didukung PDIP, Andika Perkasa dan Henderprihadi.
Buatlah buku tentang Mas Jabo. Termasuk versi digitalnya, akan menginspirasi generasi muda,” kata Hasto kepada Sue Piper, istri Jabo.
Sawang Jabo merupakan seorang musisi terkenal yang dikenal menggeluti hampir semua bidang seni seperti teater, seni lukis, dan tari.
Hasto memuji Jabo atas banyaknya karya yang dihasilkan, termasuk kolaborasinya dengan seniman lain
Hasto bertanya, “Mereka punya lagu-lagu paling kritis sepanjang masa. Lagu Badut ada di urutan teratas. Dinyanyikan belakangan.”
Hasto, sesuai dengan pilihan tema konsernya, hidup bukan sekedar nafas, tapi penuh makna
“Hidup ini benar-benar penuh makna. Berkaca dari semua lagu Mas Sawang Jabo, terpancar kedalaman spiritualitas hidup yang penuh tantangan. Meski penuh kritik sosial, namun sangat emosional dan puisi-puisinya mencerminkan cinta, semangat hidup, dan semangat. pandangannya terhadap alam semesta adalah hasil karya Mas Jabo, bagi saya dia adalah seorang master
Hasto menyimak dengan penuh perhatian lagu yang dibawakan Jabo dan lainnya. Hasto pun terlihat tertawa mendengar candaan Jabo saat berbincang dengan para staf Barokk Cirkusz.
“Jika kamu menyanyi dengan baik, kamu mendapat rasa hormat ekstra,” kata Jabo kepada Bonita, penyanyi pendukungnya.
Jabo juga memperkenalkan anggotanya Ruben yang memainkan melodi indah di awal lagu
Usianya sudah tidak muda lagi, Jabo terkadang meminum air mineral di samping kursinya. Ia membangkitkan semangat saat memperkenalkan mereka
“Siapa namamu?” Dia memberi tahu Mallentes.
Selain bersama Circus Barak, Sawang Jabo juga mengukir namanya di belantika musik nasional saat bergabung dengan supergrup Cantata Takwa, suaminya.
Sawang Jabo juga berperan dalam lahirnya lagu-lagu legendaris seperti Bento, Bangkar, Heo bahkan Nanyan Jiwa.
Lewat lagu-lagu sarat kritik sosial, Mas Sawang Jabo dan Ewan Fales menjadi kekuatan perlawanan terhadap ideologi kekuasaan, kata pria asal Yogyakarta itu.
Beberapa hari sebelum konser, perwakilan Barokk Cirkusz mengatakan bahwa Barokk Cirkusz yang berusia 48 tahun menggunakan musik sebagai alat untuk menerangi makna hidup dan menginspirasi generasi mendatang. (coklat/Medan Pers)
BACA ARTIKEL LAINNYA… Untuk memperkuat keseimbangan anggaran, ABMM membiayai kembali jalur kredit senilai $395 juta.