Medan Pers, Bekasi – RSUD Dr. Chasbullah Abdulmadjid (CAM) Kota Bekasi mencetak sejarah sebagai rumah sakit umum daerah pertama di Indonesia yang menggunakan AI Talent Management dari ESQ.
Langkah ini menjadikan Bekasi sebagai kota pionir dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan untuk pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan.
Baca Juga: ESQ Menghasilkan Pemimpin yang Berhati dan Berkarakter. lebih dari sekedar kecerdasan
Direktur RS CAM Bekasi, Dr. Kusnanto Saidi, mengatakan AI Talent Management menawarkan solusi efektif dalam pengelolaan karyawan. Terutama dalam menentukan posisi pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.
“Hanya satu detik. Program ini dapat mengungkap kelebihan, kelemahan, dan minat seseorang. “Ini membantu kita menghadapi tantangan perubahan pola penyakit dan sumber daya manusia di lapangan,” kata Dr. Ada sesuatu dalam pernyataannya pada Jumat (13/12).
UPDATE: RS AWS Samarinda masuk dalam 10 besar RS Layanan Kanker Nasional
Kusnanto menekankan pentingnya teknologi ini untuk meningkatkan profesionalisme dalam pemberian layanan kesehatan. Pelayanan tidak hanya dari ahli dibidangnya saja. Tapi juga mereka yang memiliki DNA dan semangat yang tepat. Hal ini akan membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan.
Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ Corp, menjelaskan bahwa penjaringan bakat AI merupakan hasil kolaborasi ESQ dengan Lintasarta dan Indosat Ooredoo Hutchison yang didukung teknologi canggih dari NVIDIA.
Baca selengkapnya: FK Unair Gandeng ESQ bertujuan untuk mengakhiri perundungan dalam pendidikan kedokteran
Teknologi ini memungkinkan penentuan Talent Fit, Job Fit, dan Culture Fit dalam waktu singkat dan akurasi tinggi. “Inovasi ini menawarkan penghematan biaya dan waktu yang signifikan. Hal ini seringkali dibutuhkan dalam rekrutmen dan manajemen talenta,” kata Ary.
Ary mencontohkan, proses identifikasi talenta normalnya memakan waktu 26 minggu dan menelan biaya Rp380 juta per pekerjaan. Dengan sistem ini, biaya tersebut bisa ditekan secara signifikan. Hal ini terutama berlaku di Rumah Sakit Daerah CAM yang mempekerjakan 1.800 orang.
Ia juga menekankan manfaat kelayakan kerja berdasarkan keterampilan khusus. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas karyawan hingga 40%, serta kesesuaian budaya. Hal ini meningkatkan keterlibatan karyawan dan kepemilikan karyawan hingga 60%.
“Inisiatif RSUD CAM Bekasi ini merupakan contoh nyata penggabungan teknologi untuk mendukung pelayanan publik yang lebih baik. Kami berharap program baru ini dapat menjadi model bagi rumah sakit lainnya. di Indonesia,” pungkas Ary (jlo/Medan Pers)