Ratusan Data Hotel di Indonesia Diduga Diretas, Google Sebut Ada Masalah Teknis

author
1 minute, 42 seconds Read

Medan Pers, JAKARTA – Perusahaan teknologi Google merespons penemuan penipuan data Google Business dari hotel-hotel di seluruh Indonesia yang terjadi pada Minggu (8/11).

Ratusan data hotel telah diklaim di Google Bisnis, sehingga akun yang tercantum diubah oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Baca: Upaya Retas Data Kependudukan di 4 Wilayah Ini

Google mengonfirmasi temuan ini sebagai kebenaran.

Dia menyatakan, saat ini tim sedang bekerja untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Baca Juga: Server PDNS Diretas Berikut 3 Rekomendasi Puslitbang Keamanan Indonesia.

“Kebijakan kami dengan jelas menyatakan bahwa setiap perubahan yang disarankan kepada pengguna harus didasarkan pada informasi faktual. Dan tim kami bekerja sepanjang waktu untuk memerangi aktivitas yang melanggar kebijakan kami,” tulis pernyataan Google di Akun X Selasa (13/8).

Google telah menetapkan bahwa memang ada masalah teknis yang mengakibatkan sejumlah perubahan pada informasi profil bisnis Google.

BACA JUGA: Server PDNS diretas Profesor IT: Tidak ada sistem keamanan

Perusahaan mesin pencari tersebut saat ini berkomitmen untuk mengembalikan informasi akurat dari profil bisnis yang terpengaruh.

Sebelumnya pada Senin (8/12), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkap adanya penipuan akun Google Bisnis yang menimpa beberapa hotel di berbagai daerah. Indonesia pada Minggu (8/11)

Hariyadi BS Sukamdani, CEO PHRI, mengatakan peretasan terjadi di beberapa tempat antara lain Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan dan daerah lainnya.

“Itu terjadi di banyak daerah. Dilaporkan 92 hotel terdampak di Jawa Timur, 156 hotel di Jawa Tengah, 8 hotel di Lampung. Dan kami masih mengumpulkan informasi di daerah lain,” kata Hariyadi dalam konferensi pers. Bergabunglah secara online pada hari Senin

Ketika ini terjadi Pengurus Pusat (BPP) PHRI berencana segera melaporkan hal tersebut ke polisi. Baik di tingkat nasional maupun lokal

Laporan ini akan disusun oleh Badan Pengurus Daerah (BPD) dan Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI melalui Polda dan Polda.

Hariyadi menilai, situasi ini bisa menimbulkan penipuan bagi konsumen yang tidak waspada.

Ia mengatakan 10 konsumen di Jawa Tengah menjadi korban penipuan tersebut.

PHRI mengimbau masyarakat yang ingin memesan hotel segera menghubungi saluran hotel terkait agar tidak terjebak penipuan. (Antara/Medan Pers)

Baca artikel lainnya… Penuspen Panglima TNI menjawab pertanyaan soal dugaan peretasan data BAIS TNI

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *