Medan Pers, Jakarta – Perusahaan taksi listrik premium dari Vietnam, Pt Xanh SM Green dan Smart Mobility (GSM) yang bertindak sebagai Xanh SM (Green SM atau Sian SM) bertanggal di Indonesia.
Untuk meningkatkan kapasitas mengemudi keselamatan, dua belas -dua pengemudi SM Xanh berpartisipasi dalam pertahanan pendidikan mengemudi, yang dikhususkan untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Baca juga: Vietjet berkolaborasi dengan Xanh SM yang mewujudkan transportasi hijau dan pariwisata
Langkah ini diambil oleh Xanh SM sebagai upaya konkret untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas, terutama di sektor transportasi umum.
Xanh SM mengatakan janji untuk memprioritaskan keselamatan pengemudi dan penumpang.
Baca juga: Untuk rumah yang aman dan nyaman, Polisi Surakarta menyiapkan mobil patroli dengan peralatan lengkap
“Ini adalah langkah langkah langkah untuk mengurangi risiko kecelakaan yang dapat mempengaruhi operasi perusahaan dan kepercayaan pelanggan,” kata Taufik Ismail, salah satu perwakilan Xanh SM dalam pernyataan resmi.
Dari jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi, faktor manusia umumnya merupakan penyebab utama.
Baca juga: Mudik dengan mobil elektronik, berikut adalah daftar SPLU di Trans Java Toll Road
Jadi untuk mengurangi kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan manusia, Xanh SM mulai berlatih di Buckle-Up Indonesia, pelatihan keamanan mengemudi selama PT Davai Karya Pratama.
Instruktur Indonesia yang menarik Agung Yunhaharto mengatakan pendidikan berfokus pada program pelatihan defensif.
“Menjalankan pertahanan pendidikan adalah solusi penting untuk mengatasi masalah ini. Pengemudi harus digunakan dalam kapasitas yang diharapkan, bukan hanya dasar -dasar lalu lintas,” jelas Agung.
Pelatihan ini dirancang untuk menghasilkan cara berpikir aktif bagi pengemudi untuk mengelola risiko jalan tol.
Peserta telah mengajarkan metode memeriksa kendaraan dalam keadaan darurat, memaksimalkan fungsi keselamatan seperti ABS atau sistem pengereman anti-kunci atau ABS, sistem pengereman kendaraan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan.
Para peserta juga diperkaya dengan penggunaan sabuk pengaman yang aman, serta memahami dinamika kendaraan seperti jarak pengereman dan stabilitas mobil.
“Kami juga meniru skenario nyata, seperti menghindari tabrakan atau mengatasi tergelincir di jalan yang licin,” tambah Agung. Sebagai salah satu peserta, Taufik mengklaim Ismail dari Xanh SM, untuk mendapatkan manfaat besar dengan metode pelatihan interaktif.
“Materi tidak hanya teoretis, tetapi segera selesai. Kami belajar membaca situasi jalan dan membuat keputusan cepat untuk menghindari risiko,” tambahnya.
Achmad Rivai, kepala PT Davai Karya Pratama, menekankan bahwa investasi dalam program -program seperti ini adalah langkah strategis untuk menyelamatkan nyawa.
“Pengemudi terlatih dapat mengurangi risiko kecelakaan hingga 50 persen. Ini bukan hanya tentang melindungi properti perusahaan, tetapi juga keamanan pengguna jalan lainnya,” tambahnya.
Pendidikan dari Xanh SM diharapkan menjadi inspirasi bagi perusahaan lain, terutama di sektor transportasi, untuk memprioritaskan keselamatan penggerak. (Ded/Medan Pers)