Medan Pers, Jakarta – Universitus Indonesia (UI) kembali meluncurkan tonggak baru di dunia inovasi kesehatan dengan meluncurkan Propolisul, ekstrak propolis pertama yang dikembangkan dari lebah tanpa sulawesi.
Peluncuran ini adalah hasil dari kerja sama strategis antara UI, PT HDI, PT Phytochemindo Rexa dan Institut Manajemen Dana Pendidikan (LPDP).
Baca juga: Saga Current pada tahun 2025, Ricky Harun Babar Propolis dan Bagilah Manfaat Bag
Propolisul Muhammad Sahlan adalah hasil dari penelitian dalam, yang merupakan peneliti Fakultas Teknik UI.
Sejak 2011, Sahlan telah mempelajari kemampuan propolis lebah tanpa sengatan Sulawesi dan telah berhasil mengidentifikasi senyawa bioaktif baru, sulavesin A dan sulawasin B, yang telah terbukti merupakan kemampuan untuk mendukung kesehatan metabolisme dan untuk mengatasi stres oksidatif.
Baca juga: Indonesia akan datang, Navito Halal, tertarik pada bisnis propolis
Inovasi ini memberikan bahan -bahan alami -Solusi Kesehatan Besar yang dapat memiliki efek positif pada masyarakat.
Wakil Kanselir untuk Penelitian dan Inovasi UI Hamdi Muluk mengatakan, penelitian peluncuran Propolisul -UI adalah manifestasi yang kuat dari kontribusi dalam mendorong inovasi yang menguntungkan komunitas yang lebih luas.
Baca Juga: Meta Propolis Menjadi Larutan Sakit Tenggorokan, Pembengkakan dan Batuk
Dalam pernyataannya, Hamdi Muluk mengatakan pada hari Kamis (6/2), “Kami bangga bahwa penelitian yang dilakukan di UI dapat berkembang dalam produk komersial yang tidak hanya mendukung kesehatan, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal.”
Propolisul diproduksi di fasilitas yang dimiliki oleh PT Phytochemindo Recksa, yang memenuhi standar obat internasional, termasuk Praktik Manufaktur yang Baik (GMP), Badan Pengawas HALAL dan OBAT DAN OBAT (BPOM).
Menggunakan teknik enkapsulasi inovatif, produk ini memastikan stabilitas dan efektivitas bahan bioaktif propolis. Propolisul juga telah melakukan tes klinis yang membuktikan manfaatnya dalam mendukung kesehatan metabolisme dan meningkatkan daya tahan.
Kepala peneliti Propolisul Muhamad Sahlan menjelaskan, penemuan senyawa bioaktif baru dari lebah tanpa Sulawesi membuka peluang besar untuk pengembangan naturopati berdasarkan bahan lokal Indonesia.
“Propolisul menunjukkan betapa hebatnya kemampuan keanekaragaman hayati Indonesia dalam mendukung kesehatan global,” katanya.
Selain manfaat kesehatan, Propolisul memiliki efek positif pada petani lebah di Sulawesi. PT HDI runtuh dengan petani lebah lokal untuk memberikan pelatihan dan memastikan praktik tanaman yang berkelanjutan.
Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan stabilitas industri di Indonesia.
Sementara itu, CEO dan ketua PT HDI Brandon Chia mengatakan, Propolisul adalah contoh bagaimana sains, industri, dan komunitas dapat bekerja sama untuk menciptakan solusi kesehatan yang tahan lama. “,
Dengan Propolisul, Indonesia tidak hanya menyoroti kemampuan bahan -bahan alaminya, tetapi juga membuka peluang besar di pasar global untuk produk kesehatan berdasarkan inovasi lokal dan sains modern. (JLO/Medan Pers)