Medan Pers, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan Kabinet Merah Putih pada Senin (21/10).
Sementara itu, Pak. Mulyani diangkat menjadi Menteri Keuangan RI tiga periode berturut-turut mulai dari masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Joko Widodo (Jokowi) hingga Prabowo Subianto.
Baca juga: Natalius Pigai Berbicara dengan Pak. Mulyani tentang anggaran Kementerian Hak Asasi Manusia
Perempuan yang akrab disapa Ani ini dipilih karena rekam jejaknya di bidang keuangan.
Wanita kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 ini, melanjutkan perjalanan mantap di bidang ekonomi sejak memasuki jenjang sarjana.
BACA JUGA: Shri Mulyani kembali memimpin Kementerian Keuangan bersama 3 Wakil Menteri Keuangan
Latar belakang pendidikan
Ani menyelesaikan sekolah di SMA Negeri 3 Semarang dan melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Baca Juga: KPK panggil oknum Sri Mulyani yang selidiki kasus korupsi batubara
Tn. Moolyani tercatat sebagai lulusan Sarjana Ekonomi angkatan 1986 dari fakultas ini.
Empat tahun kemudian, Tn. Muliani memperoleh gelar Magister Ekonomi Kebijakan (M.Sc) dari University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat.
Ia melanjutkan pendidikan di kampus yang sama untuk meraih gelar doktor (PhD) pada tahun 1992.
Perjalanan karir
Tn. Mulyani atau dikenal dengan Ani mengawali karirnya di bidang pendidikan sebagai guru dan peneliti.
Ani pernah menjadi asisten pengajar di Fakultas Ekonomi UI (1985-1986) dan asisten profesor di University of Illinois di Urbana-Champaign (1990-1992).
Beliau juga aktif sebagai pengamat ekonomi sejak tahun 1998 saat menjabat sebagai Kepala Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI.
Tn. Mulyani mengawali karir di pemerintahan pada tahun 1994-1995 saat menjadi staf ahli analisis kebijakan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).
Kemudian pada tahun 1998 bergabung dengan tim pendukung Menteri Keuangan di Kementerian Ekonomi dan Moneter Republik Indonesia.
Namun, sebelum menerima jabatan menteri di Indonesia, Mr. Pada tahun 2002, Mulyani terpilih sebagai Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) yang mewakili 12 negara di Asia Tenggara.
Hanya dua tahun kemudian, pada 21 Oktober 2004, ia diangkat menjadi Menteri Negara sebagai Kepala Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas di Kabinet Indonesia Bersatu pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menerima.
Setahun kemudian Pak. Mulyani menggantikan Yusuf Anwar sebagai Menteri Keuangan akibat perombakan kabinet SBY.
Tn. Mulyani melanjutkan posisi tersebut hingga Mei 2010.
Selama menjabat Menteri Keuangan di bawah SBY, banyak prestasi yang diraih Sri Mulyani. Reformasi Kementerian Keuangan, pengurangan biaya pinjaman dan pengelolaan utang menjadikannya penerima penghargaan Menteri Keuangan Terbaik pada tahun 2006, satu dari Euromoney dan satu lagi dari Asia Emerging Markets Forum.
Ia dinobatkan sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia oleh majalah Forbes pada tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia oleh majalah Globe Asia pada bulan Oktober 2007.
Kemampuan tersebut memunculkan amanah baru dari SBY untuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sementara, seiring Bodiono diangkat menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI).
Setelah menjabat Menteri Keuangan pada pemerintahan SBY, Mr. Mulyani melanjutkan karirnya di tingkat internasional dengan ditunjuk sebagai Managing Director Bank Dunia. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang menduduki posisi tersebut.
Pada tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Pak. Namun Mulyani kembali dipanggil ke Indonesia untuk menduduki posisi Menteri Keuangan.
Sama seperti di era SBY, Sri Mulyani juga banyak meraih penghargaan di era Jokowi. Penghargaan yang pernah diterimanya antara lain “Best Minister in the World” di Dubai pada Februari 2018 dan “Minister of Finance of the Year – East Asia Pacific” dari Global Markets pada Oktober 2018.
Ia juga dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik oleh Majalah Finance Asia selama tiga kali berturut-turut (2017-2019).
Pada bulan Agustus 2019, Pak. Terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia periode 2019-2023, Mulyani menjabat Menteri Keuangan untuk periode kedua di pemerintahan Presiden Jokowi.
Selama masa jabatannya saat ini, Tn. Mulyani dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik yang menangani pasar global selama pandemi Covid-19.
Tn. Kemampuan Mulyani dalam mengelola APBN di masa pandemi juga tercermin dari akselerasi konsolidasi fiskal, di mana defisit APBN berhasil meningkat dari enam persen di tahun pertama pandemi menjadi 3 persen dalam dua tahun. mengurangi.
Selain itu, ia terpilih sebagai salah satu ketua Aliansi Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim dan menerima Penghargaan Kepemimpinan dan Pelayanan Luar Biasa pada tahun 2021.
Kemudian pada akhir tahun 2023 ia mendapat gelar kehormatan dari Australian National University atas kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia dan internasional (antara/Medan Pers) Simak! Video Pilihan Editor: