Medan Pers – Seorang wanita di West Bandung Regency dengan AFF Initials telah menjadi korban air keras, yang diduga dilakukan oleh suaminya dengan inisial DS.
Korban mengalami luka bakar, dan dia harus merawat dirinya sendiri di rumah sakit.
Baca Juga: RP ada di rumah mantan presiden Pengadilan Distrik Suraba.
Dugaan insiden penyiraman keras terjadi di desa Pasir Bisoro, RT 01/02, kota -kota Wgunsari, distrik Sinnangkerta, KBB pada Selasa (14 Januari 2015).
Polisi telah menangani dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (kekerasan dalam rumah tangga).
Baca Juga: Respons Baznas Menanggapi Gagasan Sultan, Gunakan Makanan Gratis
“Memang benar bahwa ada contoh kekerasan dalam rumah tangga atas istrinya, yang berusia sekitar 20,30 tahun dengan pelanggar yang membasahi wajah korban dengan cairan kimia yang berbahaya atau air hardwater,” kata Kepala Polisi AKP Deden Indrajaya, Kepala Kepolisian Sindangert, Kamis (1/16).
Deden mengatakan kasus air basah dimulai ketika pelaku datang ke rumah korban dengan seorang teman karena dia akan berbagi dana gono-gini dalam bentuk kendaraan yang akan dijual. Karena pasangan yang sudah menikah sedang dalam proses perceraian.
Baca Juga: Emosi Hubungan Intim Berhenti, Anggota Angkatan Laut Indonesia Mati Selama 20 Tahun
“Awalnya, mereka ingin bercerai, suaminya tidak ingin bercerai. Keesokan harinya, ketika insiden itu awalnya ingin menguji perceraian. Jadi suaminya datang ke rumah dan meminta kekayaan, dia dan teman -temannya ingin menjual kendaraan. Karena Ltd adalah suaminya kepada suaminya karena dia adalah pembeli potensial hanya karena istrinya yakin. “
Tetapi setelah itu, para pelaku tiba -tiba menyemprotkan cairan air yang keras untuk mempengaruhi wajah korban.
Kemudian para pelaku segera melarikan diri dengan bantuan mobil Honda Brio dengan polisi D-1127-XCY, yang awalnya dijual.
“Pria itu tiba -tiba jatuh segera, yang diduga air keras di wajahnya, terkejut terhadap istrinya. Ketika para pelanggar, setelah disiram, segera melarikan diri dari para pelaku dengan kendaraan bermotor empat roda Honda Brio, ‘jelasnya.
Ketika dia menerima laporan itu, polisi pergi ke TKP (ICP) dan segera mengantarkan korban ke wilayah Cililin untuk mulai merawat. Tetapi korban akhirnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
“Setelah dibawa ke rumah sakit di Rumah Sakit Regional Cililin, dia dirujuk langsung ke Rumah Sakit Hasan Sadikin. Itu pasti perawatan yang intens, di sisi kanan leher,” katanya.
Selain memperlakukan korban, polisi juga telah melakukan tempat kejadian di rumah korban untuk menyelidiki kasus air yang keras.
Polisi di sektor Synangkert, bersama -sama dengan penyelidikan kriminal polisi di Cimaha (Saresque), saat ini sedang mengerjakan para pelanggar yang identitasnya diketahui.
“Kami menyalin unit polisi Sareskrim Resmob lagi. Identitas para pelanggar jelas (pria korban). Kami masih menyelidiki, kami bersalah,” katanya. (Mcr27/Medan Pers)