Medan Pers, Jakarta – Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Atma Jaya Re -Impowered Raw Green (RTH) Ruang di Kampus Manggi I pada hari Jumat (04/10).
Pembukaan itu dipimpin oleh Kardinal Ignatius Suharrpo, Keuskupan Jakarta dan Yayasan Atma, seperti kontrol diri, dan dukungan alami.
Dan baca: Universitas Atma Jaya telah menyediakan pohon doa sejak kedatangan Sri Paus Francis
Ruang terbuka hijau ini dibangun seperti ruang hijau standar, memenuhi kebutuhan pendidikan, interaksi, dan hiburan di semua komunitas Atma Jaya dan komunitas sekitarnya.
Selain menjadi tempat pendidikan, ruang hijau diharapkan menjadi pentingnya ruang hijau antara pembangunan perkotaan seperti Mangati.
Dan baca: Atma Jaya memberi Anda 1.445 siswa baru dengan program bantuan yang kuat
Festival Festival buka di Ketua Printinal Bishopatius, Yayasan Atma Linus M. Setiadi, Uka Atma Jaya Prof. Kata Kata Yuda Tanana, SP.S (K), pemimpin proyek, dan perwakilan, staf, pendidik dan alumni. Pertemuan itu terus melihat Modans Tor Tor Tor Th dan Ubruk Betawi Topeng menari sebagai merek dagang persatuan di seluruh kampus.
“Atma Jaya, yang terletak di tengah Jakarta, sangat ideal untuk membuat ruang hijau untuk semua anggota komunitas Atma Jaya dan seluruh komunitas,” kata Profesor Yuda, Mbedo, Yuda.
Dan Baca: Dukung Keberlanjutan Lingkungan, Pendeta di Atma Teknik Atma Jaya Mengembangkan Pltb Caccccus
Secara khusus, Profesor Yuda juga mengungkapkan pemenuhan ruang hijau terbuka ini dan komitmen komitmen Unika Atma.
Sejalan dengan Kanselir, Yayasan Atma Jaya, Linus M. Setiadi, dan menyampaikan pidato yang hangat.
Linus mengucapkan terima kasih untuk NCENT pada 27 Mei, sampai Fase 1 tidak diselesaikan dalam waktu dan memberi semua orang kondisi baru dan baik.
“Dalam proses pemulihan, kami benar -benar peduli dengan tanaman di lokasi konstruksi untuk meningkatkan jumlah pohon saja, meningkatkan jumlah 92 buah, dan memberikan jumlah dan banyak persyaratan lain yang membutuhkan bantuan voketum kepada mereka yang digunakan kembali,” jelas Linus M. Setiadi.
Uskup Ignatius Kardinal Suharlo juga menyediakan pesan penting untuk semua perlindungan dan konservasi.
Ruang terbuka hijau di komitmen Atma Jeals ke kampus kita dan dunia kita adalah salah satu masalah alami yang kita hadapi bersama.
“Sejalan dengan Laudato Si Enciklik, yang mengundang kami untuk menjaga rumah kami bersama, tanah kami.
Sebagai universitas yang terus membangun dan memprioritaskan kualitas, Atma Jaya berharap bahwa RTH ini dapat menjadi cara untuk mempromosikan harga yang berkelanjutan dan memiliki dampak positif pada lingkungan sekitarnya.
Dengan pembukaan ini, Uika Atma Jaya berharap bahwa ruang hijau ini dapat menjadi tanda berkontribusi pada ATMA di masyarakat dan masyarakat untuk melindungi lingkungan di semua bidang kehidupan.
Selama proses kebangkitan Atma Jaya, dia selalu memperhatikan fakultas kami, antara lain
•? ?
•? ? Mengobati Pertumbuhan -Pertumbuhan di Area RTTH sehingga tidak membahayakan proses pengembangan
•? ? Tingkatkan jumlah pohon yang telah melewati 78 buah ke 135 tempat penampungan, di mana pohon -pohon yang berbeda seperti pohon Soekarno, pohon -pohon Bodhi, dan pohon -pohon moring. Obat Bodhi adalah pohon suci dalam Buddha. Sebuah pohon yang dianggap sebagai Buddha mencapai pencerahan.
Pohon di ruang hijau ini juga diberikan identitas (barcode) sehingga siapa pun yang berkunjung dapat menemukan informasi tentang pohon -pohon ini.
•? ? Tingkatkan jumlah sumber akses dalam 28 buah menjadi 92.
•? ? Donasi blok panjang 3000m2 dan telepon Annisha di Vicentius Association for Reuse.
•? ? Selain itu, blok beraspal 337m2 dan konten logam di kantin lama akan digunakan kembali pada liburan pluit. (Flo / Medan Pers) –