Medan Pers, JAKARTA – Ujian nasional yang dilakukan suatu negara kerap dijadikan sebagai standar atau acuan mutu pendidikan di negara tersebut.
Namun beberapa negara maju memilih untuk tidak menerapkannya, yaitu Finlandia, Kanada, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Setiap negara tentu mempunyai pemikirannya masing-masing, begitu pula Indonesia.
Baca juga: Review Program Sekolah Senyap di SMAN 13 Semarang, Puji Pimpinan BNPT
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan tanpa ujian negara adalah melalui platform digital.
Platform digital yang dikembangkan Telkom Pijar Sekolah dinilai dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Baca juga: Taman Sekolah di Laboya Barat Tingkatkan Kreativitas dan Ketahanan Pangan
Pengguna Pijar Sekolah Kepala SMAN 1 Cisarua Kabupaten Bandung Neneng Titin Suryati mengatakan, pihaknya sangat mendukung perubahan di dunia pendidikan, salah satunya melalui pemanfaatan platform Pijar Sekolah.
“Karena transisi ini terbukti mampu menjadikan guru kita lebih efisien dan efektif. Terutama dalam persiapan, pelaksanaan, hingga pelaksanaan penilaian akhir semester (PAS),” kata Nanang.
Baca Juga: Kredit Pintar Bangkitkan Instansi Sekolah RSI Markandya Madyama Widya Pasraman
Lebih lanjut, Naneng juga mengaku merasa lega kini karena jarangnya guru membawa pulang pekerjaan.
“Saya senang sekali karena sekarang guru bisa bekerja lebih efisien dan jarang membawa pekerjaan ke rumah karena semuanya otomatis dibantu oleh aplikasi Pijar Sekolah yang kami gunakan,” ujarnya.
Menurutnya, proses koreksi dan penghitungan nilai juga menjadi lebih cepat dan akurat serta dapat diakses langsung oleh siswa dan orang tua secara real time.
“Kami berharap dengan solusi yang ditawarkan Pager School, kami lebih siap menghadapi berbagai tantangan sehingga siswa lulusan sekolah kami dapat bersaing di masa depan,” kata Nanang.
Pijar Sekolah juga telah menerapkan pemblokiran jarak jauh yang dapat membantu sekolah meminimalkan tanda-tanda kecurangan saat ujian.
“Fitur pemblokiran jarak jauh di Figar Scola melindungi siswa kami dari kecurangan, misalnya menyontek, karena ketika membuka kartu non-ujian otomatis diblokir,” ujarnya.
Selain itu, fitur aplikasi ujian online sekolah juga dilengkapi dengan analisis soal yang dapat membantu guru melacak hasil ujian siswa pada setiap soal dan mengetahui soal mana yang dapat digunakan untuk penilaian pasca ujian.
Siswa SMPN 15 Chikal Bandung menilai ujian ini lebih praktis.
“Membaca dan mempelajari soal juga lebih mudah karena menggunakan smartphone saat ujian. Selain itu, tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasilnya karena bisa langsung diupdate di aplikasi,” ujarnya.
Pada Agustus 2024, akan ada lebih dari 200 sekolah yang menggunakan fitur CBT Pijar Sekolah di Provinsi Jawa Barat dengan hampir 100 ribu pengguna, guru, dan siswa.
Keberhasilan penerapan PAS melalui aplikasi ujian sekolah tahun ini merupakan cerminan bagaimana digitalisasi membantu kinerja sekolah menjadi lebih efektif (mcr10/Medan Pers).