Medan Pers, MUARO JAMBI – Kawasan Peninggalan Budaya Candi Nasional (KCBN) Muarajambi berisi artefak-artefak dari abad ke-7 hingga ke-13.
Di antara 11 candi besar tersebut, terdapat daya tarik tersendiri yaitu Candi Kedaton.
BACA JUGA: Candi Muarajambi, Pusat Pendidikan Perlindungan Masyarakat, Pusat Peradaban
Di kawasan Candi Kedaton terdapat sebuah sumur kuno yang berasal dari abad ke-7 Masehi.
Menurut warga setempat, sumur kuno ini tidak pernah kering dan keberadaannya tetap terjaga.
BACA: Kementerian Agama Akan Promosikan Candi Prambanan sebagai Pusat Ibadah Hindu Internasional
Agus Widiatmoko, Kepala Dinas Cagar Budaya Wilayah V, menemukan sumur tua itu berisi air bersih.
Masyarakat setempat menyebutnya air suci. Sekilas, sumur kuno sedalam 7 meter ini memancarkan unsur misteri dan sejarah yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
BACA JUGA: Wisata Spiritual Candi Borobudur Makin Populer
“Menurut penelitian, sumur kuno ini sudah ada sejak zaman Sriwijaya,” kata Agus pada konferensi pers kebijakan pendidikan dan kebudayaan yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, KCBN Muarajambi pada hari Sabtu (3/2).
Dahulu sumur tua ini digunakan untuk air minum dan kebutuhan sehari-hari masyarakat pura dan sekitarnya. Kehadiran sumur ini juga menjadi strategi untuk menjamin kelangsungan kehidupan di sekitar candi.
Selain fungsinya yang praktis, sumur ini diyakini mempunyai makna spiritual dan mistis. Banyak penduduk setempat yang percaya bahwa sumur ini sangat ampuh dan dapat memberkati orang yang berdoa di sekitarnya.
Itu sebabnya pengunjung sering datang ke sumur ini untuk mencuci muka dan meminum airnya.
“Air suci dari sumur purba ini dipercaya dapat meremajakan dan mencerahkan wajah, sehingga masyarakat yang datang ke Pura Kedaton suka mencuci muka dan meminum air suci tersebut,” ujarnya.
Sumur tua ini dibangun dengan batu bata bermotif. Batu bata ini merupakan artefak sejarah kuno yang terkubur selama ribuan tahun.
“Bahan bangunan Candi Kedaton dan sumur air suci semuanya asli,” ujarnya.
Balok-balok yang digunakan dalam pembangunan sumur ini bersifat kuat yang menunjukkan kehandalan bangunan pada masa itu.
Mengunjungi sumur kuno di Candi Kedaton merupakan pengalaman yang memungkinkan Anda merasakan dan menikmati peninggalan peradaban masa lalu.
Dalam pesona kuil yang megah, sumur tua ini merupakan kesaksian bisu tentang kehidupan masa lalu. (esy/Medan Pers)