Medan Pers, Jakarta – Jaringan Pemuda untuk Demokrasi (Jarum Democracy) mengatakan, pertemuan aktivis dan intelektual Indonesia baru-baru ini dengan Presiden Israel, Mr. Isaac Herzog, berpengaruh terhadap diplomasi Indonesia dan telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat Indonesia.
Pertemuan yang dihadiri 5 orang aktivis Nahdlatul Ulama, 2 orang guru UPH, seorang tokoh Yahudi dan seorang aktivis internasional ini menyisakan kericuhan di masyarakat.
Baca selengkapnya: Pertandingan Olimpiade Paris 2024: Israel tertinggal di depan Jepang
Koordinator Jarum Demokrasi, Bpk. Tegar mengatakan, Indonesia dan Palestina memiliki hubungan yang erat, bangsa Indonesia bersama-sama mendukung kemerdekaan Palestina dan mengutuk tindakan pembunuhan yang dilakukan Israel. Untuk rakyat Palestina.
Pak Tegar mengatakan dalam pernyataan Pak Tegar pada hari Jumat (2/8) bahwa “saat melakukan protes terhadap Israel Ketika dunia mengutuk genosida yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, para aktivis dari Indonesia berfoto bersama presiden Israel. .
Baca selengkapnya: Starlink terkait dengan rumah sakit Gaza, Elon Musk memuji peran Israel
Ia mengatakan, meski memahami pertemuan ini dilakukan secara tertutup dan tidak mewakili organisasi tertentu, namun nyatanya dampak konferensi tersebut menimbulkan keresahan dan mengganggu stabilitas politik Indonesia.
Tegar menilai agitasi ini tidak terlalu produktif dan kerap digunakan untuk meliput agenda penting masyarakat seperti persoalan izin pertambangan ormas, transisi pemerintahan, dan Pilkada Serentak 2024.
Baca selengkapnya: Israel menyerang kamp pengungsi di Gaza sebanyak 63 kali dan menewaskan 91 orang.
“Sebagai aktivis demokrasi, kami menilai persoalan ini dibesar-besarkan hingga mencakup persoalan izin pertambangan yang cukup kontroversial, serta agenda politik pilkada serentak dan peralihan pemerintahan yang jelas-jelas berbeda dan semakin meningkat. elit,” lanjutnya.
Tegar juga menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia mewaspadai pendudukan Israel. Belakangan, dampak negatif yang terjadi hanya diakui oleh para aktivis dan intelektual Indonesia.
Bahkan, terungkap seorang terduga aktivis internasional yang memfasilitasi pertemuan tersebut, yakni Niruban Balachandran.
Ia mengatakan, pria asal Amerika tersebut dianggap sebagai sosok penting di balik dialog dan masukan antara Israel dan Indonesia.
Namun kami tidak melihat ada tindakan apa pun dari pemerintah terhadap pihak-pihak yang berkepentingan, kami tentu tidak ingin masalah ini Israel terus dijadikan sebagai titik balik permasalahan di masa depan, terutama oleh pihak asing. Masalah ini harus diselesaikan,” kata Tegar.
Pak Tegar menjelaskan, untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, partainya meminta pemerintah Indonesia memastikan agenda politik pemerintah nasional transparan dalam segala prosesnya.
“Dan, terus pertahankan kemerdekaan Palestina dan kutuk genosida Israel,” jelasnya.
Democracy Needle meminta pemerintah Indonesia bertindak tegas terhadap pihak asing yang membuat onar di Indonesia, demi menjaga kehormatan dan kedaulatan bangsa.
Secara khusus, Kementerian Imigrasi akan bertindak tegas berupa mendeportasi atau menahan Niruban Balachandran atau orang asing lainnya yang terkait dengan lobi Israel untuk menjamin terlaksananya agenda demokrasi di Indonesia, pungkas Tegar (mcr8/Medan Pers).
Baca selengkapnya… Iran mengutuk pembunuhan Israel terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh