Pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2: Komdigi Bahas Pencapaian Positif Indonesia

author
2 minutes, 5 seconds Read

Medan Pers, KUPANG – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyelenggarakan Forum Pengetahuan Politik, Hukum, dan Keamanan Digital (Pertama) dengan tema “Forum Kerjasama Multi-stakeholder Tingkat Tinggi (HLF MSP) dan Peran Indonesia di Afrika “. Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) dan Indonesia Global Solidarity Forum (IAF) di Universitas Nusa Cendana (Undana), Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Kamis (14 November).

Filmon Leonard Warouw selaku Spesialis Interpreter Tingkat Menengah Dirjen IKP Comdigi, Indonesia meraih hasil positif pada dua pertemuan besar baru-baru ini, High-Level Multi-Stakeholder Cooperation Forum (HLF MSP) dan The 2nd Indonesia Africa Forum (IAF) mengatakan bahwa dia telah mencapainya.

BACA JUGA: Komdigi selenggarakan VIRTUAL bekerja sama dengan Universitas Brawijaya

Filmon mengatakan: “Acara HLF MSP bertujuan untuk mempertemukan para akademisi LSM, pakar ekonomi, LSM dan negara-negara perwakilan untuk mengatasi berbagai tantangan dan mempercepat SDGs (Tujuan pembangunan berkelanjutan) atau tujuan pembangunan berkelanjutan”.

Lalu ada Indonesia Africa Forum, suatu bentuk kerjasama yang bermula dari Konferensi Asia Afrika (AAC). AAC pertama kali diadakan di Bandung pada tahun 1955, dengan tujuan untuk mencapai kerjasama ekonomi dan politik antara negara-negara berkembang dan negara-negara yang baru merdeka. adalah tentang unifikasi,” katanya.

BACA JUGA: SIG tingkatkan kesejahteraan petani di Rembang melalui program SGSP

Menurut Filmon, acara ini diselenggarakan dalam rangka sosialisasi hasil dua pertemuan besar yang akan dibahas secara detail oleh narasumber yang diundang untuk menjelaskan capaian Indonesia dalam forum tersebut.

Selain itu, Kupang dipilih karena kedekatannya dengan Timor Timur dan Australia, sehingga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan membuka peluang kerja sama ekonomi.

BACA JUGA: Harga Bitcoin Terus Naik, Ungguli Perak

Narasumber yang diundang pada acara tersebut antara lain Hendra Vahanu Prabandani (Direktur Kebijakan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional), Petrus Ana Andung (Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi (S2) FISIP, koordinator Undana). ) dan Bulan Sulla (Berpengaruh).

Menurut Hendra, pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2 yang dilaksanakan serentak di Nusa Dua, Bali pada 1-3 September menjadi landasan untuk menghidupkan kembali semangat Konferensi Asia Afrika atau Bandung Spirit.

“Pada tahun 1955, Indonesia mampu menjadi pemimpin negara-negara Asia dan Afrika berkat semangat solidaritas yang muncul saat itu untuk mengatasi permasalahan kolonialisme yang masih dihadapi negara-negara Asia dan Afrika”. kata Hendra.

Menurut Hendra, pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2 ini fokus pada tiga topik penting, yakni bagaimana memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan kerja sama segitiga, isu Sustainable Development Goals (SDGs) dan isu pentingnya isu pendanaan inovasi.

Acara Forum Pengetahuan Politik, Hukum, dan Keamanan Digital (Pertama) ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, menciptakan wadah bagi masyarakat dan mengedukasi pentingnya nilai-nilai Semangat Bandung dan perannya dalam menghadapi tantangan global. Mendukung inisiatif keberlanjutan dan mengambil langkah nyata untuk memanfaatkan teknologi digital (chi/Medan Pers).

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *