Medan Pers, Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan perannya yang akan datang sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres untuk bidang Air, menjadikannya orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal untuk NY.
Penunjukan ini merupakan kali pertama seorang Indonesia dipercaya menjadi utusan khusus Sekjen, kata Retno dalam tayangan Kementerian Luar Negeri RI melalui platform YouTube yang dilihat online di Jakarta, Jumat (13). Perserikatan Bangsa-Bangsa.” /9).
Baca Juga: Sekjen PBB Ulama Kyai Minta Ridho Kharismatik dari Muhammad
Ia menilai penunjukan tersebut merupakan suatu kehormatan besar bagi dirinya dan Indonesia, apalagi ia juga merupakan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Bidang Air yang pertama. Posisi ini merupakan posisi baru.
Menurut Menlu RI, keputusan menerima amanah baru tersebut ia konsultasikan dengan Presiden Joko Widodo yang telah memberikan restunya untuk menunaikan amanah tersebut di tingkat PBB.
Baca Juga: PBB Dukung Yanni yang Percaya Bisa Membawa Perubahan di Kabupaten Sarmi
Presiden terpilih Prabowo Subianto juga mendukung penunjukan tersebut, kata Retno sambil menambahkan.
Ia mengatakan, peran barunya akan dimulai pada 1 November 2024, setelah ia mengakhiri masa jabatannya sebagai menteri luar negeri di kabinet Indonesia progresif era Joko Widodo.
Baca Juga: Anise Bantah, Semua Underdog Adopsi Politik PBB-P2 Pro Rakyat Kecil
Retno menegaskan, pengalamannya selama hampir 40 tahun sebagai diplomat, termasuk 10 tahun menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memenuhi tanggung jawab internasional tersebut.
Beberapa tugas yang akan diemban Retno sebagai Perwakilan Khusus Sekjen PBB antara lain memperkuat kerja sama dan upaya bersama untuk memajukan agenda air global, termasuk memantau hasil Konferensi Air PBB tahun 2023.
Selain itu, organisasi ini ditugaskan untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi global dalam proses internasional untuk mendukung tujuan air internasional, termasuk SDG 6 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) tahun 2030.
Retno ditugaskan untuk memasukkan permasalahan air ke dalam agenda politik di dalam dan di luar PBB, serta memobilisasi tindakan dan sumber daya keuangan untuk mengatasi krisis air global dan mencapai tujuan global terkait air. (PP/DIL/Medan Pers)