Medan Pers – Kedatangan Irjen Polisi Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) Mohammad Iqbal di kantor Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) membuat pengurus dan penyandang disabilitas merasa terharu dan bangga.
Sebab hingga saat ini jarang sekali ada pejabat yang mengunjungi mereka.
Baca Juga: Irjen M Iqbal: Siapa pun yang mengganggu pembangunan KEK Mandalika, saya akan tindak
Ketua PPDI Asim Barnas mengatakan pihaknya awalnya tidak mengetahui kedatangan Iqbal di Jalan Dr. Kamis (03/09). ke kantornya di 22 Sutomo, Mataram, NTB.
Semuanya terjadi secara tiba-tiba dan tanpa persiapan.
Baca Juga: Dies Akpol 1991, Irjen Iqbal: Mari Bersaudara
Asim mengaku sering mengundang pejabat namun jarang menghadiri undangan tersebut.
“Sebelum jadi Presiden (PPDI), Presiden saya sering nelpon kepala departemen, kepala lembaga lain. Jarang sekali beliau datang dan mendatangi kami. Ini berbeda, kami merasa, ini yang dilakukan Pak Capaldo. . Kami merasa terlindungi “Saya tidak menyangka ada Kapolda yang mau mengunjungi kami. Kami menganggap Kapolda sebagai bapak, kami semua (penyandang disabilitas, Red.) menginginkannya. Mengunjungi anaknya merupakan suatu kebanggaan bagi kami,” kata Asim kepada Medan Pers.
Baca juga: Fadli Zon: Lebih Baik Menterinya Ganti Pak Jokowi
Dalam kesempatan itu, Asim mengaku pihaknya diberikan fasilitas kantor oleh Irjen Iqbal.
Kantornya hingga saat ini terbengkalai setelah diguncang gempa.
PPDI merupakan organisasi yang didirikan pada tahun 1989. Karena kondisi kantornya yang bobrok, Asim merasa terpuruk jika didatangi tamu.
“Kantor ini hasil pinjaman dari dinas sosial. Dan peralatan kantornya juga hancur total akibat gempa kemarin. Pak Iqbal spontan memberikan kami peralatan kantor seperti laptop, meja dan printer, tanpa ada perencanaan,” kata Asim. . Dikatakan. .
Asim juga mengatakan, pihaknya belum menyiapkan acara apapun menyambut kedatangan Iqbal.
Iqbal pun merasa khawatir jika tidak ada persiapan yang menurut Asim jarang diterima pejabat.
“Kami tidak membuat berita acara apa pun, MK, atau apa pun. Dan dia juga menikmati duduk di kursi yang besar, tidak setengah kaki. Berbeda dengan pejabat lain yang harus menggunakan kursi pom, disambut dengan antusias, macam-macam. itulah nilai tambah kami,” lanjut Asim.
Irjen Asim Iqbal berharap hak-hak penyandang disabilitas yang tinggal di Bumi Garo dapat terlaksana sesuai UU Nomor 8 Tahun 2016.
Asim berharap Iqbal bisa menyampaikan harapannya ke forum pimpinan daerah.
“Contohnya adalah akses terhadap fasilitas umum. Teman-teman kita penyandang disabilitas banyak yang tidak bisa mengakses tempat umum. Tapi hal itu sudah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, dan kita juga mengapresiasinya. kantor yang tidak mereka miliki,” kata Asim.
Asim kemudian menjelaskan, Iqbal membantu membuatkan SIM khusus bagi penyandang disabilitas mengemudi.
Ia pun mendapat pesan dari Asim Iqbal untuk selalu mengkampanyekan protokol kesehatan.
“Juga Cabidcom, mereka mendampingi kita ketika ada penyandang disabilitas yang berkasus hukum. Penyandang disabilitas harus mematuhi protokol kesehatan yang telah digariskan: “Perintah Presiden 6/2020 akan dilaksanakan,” tegas Asim.
Sementara itu, Irjen Iqbal mengaku kaget dengan antusiasme anggota PPDI penyandang disabilitas.
Selama epidemi, penyandang disabilitas terus bekerja.
Mantan Wakapolda Jatim ini mengatakan, penyandang disabilitas berdasarkan informasi PPDI dari data Dinas Sosial NTB tahun 2018 berjumlah 23.000 orang.
“Saya kaget dengar mereka semua bekerja. Tidak ada yang menganggur, mereka PNS, pegawai swasta. Dari 23 penyandang disabilitas di NTB, sebagian besar bekerja,” kata Irjen Iqbal.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini mengaku terkesan dengan kegigihan mereka yang terjebak di N.T.B.
Menurut Iqbal, cukup banyak pihak yang meminggirkan penyandang disabilitas, namun stigma tersebut tidak menyurutkan keinginan penyandang disabilitas untuk bekerja.
Iqbal pun mengaku akan terus memberikan bantuan kepada mereka.
“Mereka punya kendaraan khusus seperti roda tiga, semuanya kami bantu untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi khusus,” pungkas Iqbal. (Coklat / Jepang)