Medan Pers – Badan Manajemen Lingkungan/Lingkungan (BPLH) oleh Wakil Pengelolaan Limbah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Mengumumkan Hasil Studi Komprehensif tentang Peluang Ekonomi Yang Besar Dari Penutupan 343 TPA Terbuka di Indonesia.
Studi yang dilakukan bersama dengan kementerian industri dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat sekitar 7 sektor komersial potensial dengan nilai ekonomi total Rp 127,5 miliar per tahun yang dapat dikembangkan dengan mengubah sistem pengelolaan limbah nasional.
BACA JUGA: Buka Menteri Setop Dumping di 343 TPA
Menurut Menteri Lingkungan/Kepala BPLH Hanif Nuroviq Visual, berdasarkan analisis ekonomi yang disajikan dalam material material dengan Komisi Kamar XII, penutupan TPA tuangkan terbuka dan transisi menuju sistem pengelolaan limbah terintegrasi tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang signifikan.
Peluang ini meliputi pengembangan industri daur ulang material, produksi kompos dan pupuk organik, pembangkit listrik berbasis limbah, produksi bahan bakar alternatif, sistem pemulihan material yang berharga, serta layanan konsultasi dan teknologi pengelolaan limbah.
Baca juga: Menteri Trenggono Talk tidak sah oleh kepala desa Kohod, wow
“Data Komisi Kamar XII mengkonfirmasi potensi menciptakan lapangan kerja baru dengan peningkatan pendapatan masyarakat,” kata Hanif dalam presentasi di Dewan Perwakilan Rakyat XII, 27 Februari 2025, dikutip dari siaran pers.
Menurut hasil studi ekonomi, tujuh kemungkinan sektor yang diidentifikasi, industri daur ulang material dengan nilai ekonomi Rp 42,3 miliar per tahun, dapat dikembangkan, termasuk plastik, kertas, logam dan daur ulang kaca.
Baca juga: Khofifah menerima hadiah ini pada hari pertama tugas, pengirim
Kemudian, menghasilkan kompos organik dan pupuk dengan nilai ekonomi Rp 18,7 miliar per tahun; Limbah energi dengan nilai ekonomi Rp 26,5 miliar per tahun; Produksi Bahan Bakar (RDF) Junk -Deriven dengan nilai ekonomi sebesar Rp 13,8 miliar per tahun; Sistem penambangan perkotaan untuk pemulihan logam berharga dengan nilai ekonomi Rp 9,7 miliar per tahun.
Selain itu, pertukaran ekonomi dan aplikasi limbah digital dengan nilai ekonomi Rp 7,2 miliar per tahun; dan Layanan Konsultasi Limbah dan Teknologi dengan Nilai Ekonomi Rp 9,3 miliar per tahun.
Studi ini juga mencatat 12 model bisnis berkelanjutan yang dapat dikembangkan oleh MSME, perusahaan koperasi dan baru dengan investasi awal perlu mulai dari RP.
“Ini akan berdampak pada kesadaran masing -masing individu, tetapi kesempatan untuk mengimplementasikan ekonomi sirkular dan menciptakan lapangan kerja,” katanya.