Medan Pers, Seram Timur – Total, dua petugas polisi terluka saat melakukan keamanan di kantor Kantor Kabupaten East Seram East Seram Timur selama demonstrasi pada Jumat malam (6 6/12).
Tindakan tersebut dikatakan telah menyelesaikan massa pendukung kandidat untuk Bupati dan Wakil Penguasa SBT yang berurusan dengan AMA betina (Spiritual Vanath – Madja Rumatiga). Mereka memprotes KPU SBT, yang dianggap sebagai penipuan.
Baca Juga: Lembaga Resmi KPU Helmi Hasan-Minik Menjadi Pemenang di Bengkulu Pilgub 2024
“Massa aksi mulai berkinerja sekitar sepuluh malam (22.00 CET). Demonstrasi pendukung massal AMA betina Paslon, yang kemudian melakukan aksi untuk melempar batu dan menghancurkan kantor KPU,” SBT AKBP mengatakan bahwa Kepala akan bertindak Joko Nugroho, di Ambon, pada hari Minggu.
Selain fakta bahwa dua anggota Kepolisian Nasional terluka, para pengunjuk rasa juga melemparkan batu dan merusak kantor SBT KPU. Undang -undang membuat gerbang samping kantor KPU SBT, dan bendera angin dan sisi rencana rusak.
Baca juga: Polisi menyelidiki penyebab kematian seorang pekerja di IKN
Seorang kepala polisi menjelaskan bahwa insiden itu dimulai pada jam 9 CET, para penumpang Paslon Ina Ama datang ke kantor KPU.
Mereka menghitung sekitar 200 orang dan mulai bertemu dengan kantor KPU SBT. Pada saat itu ada pertemuan pabrik tentang hasil pemungutan suara.
Baca juga: Polisi meninggalkan Judole dengan Rp 2 miliar di Tangerang Selatan
Setelah mengumpulkan ibu, mereka mulai menyampaikan pidato. Mereka mengklaim bahwa mereka tidak percaya pada tindakan KPU dan curiga ada pelanggaran yang dilakukan oleh penyelenggara yang mulai di tingkat TPS, PPK dan KPU.
Sekitar setengah jam pidato memaksa aksi massal di ruang pertemuan. Mereka menemani penghancuran pagar dan pintu samping kantor KPU, disertai dengan peluncuran batu.
“Ketika massa dipaksa untuk masuk dan merusak kantor, beberapa dari mereka bisa masuk, tetapi salah satunya berhasil diamankan,” katanya.
Salah satu penghuni yang berhasil diamankan dengan inisial. Nelayan 47 tahun, yang merupakan penduduk di desa Bula, terpaksa diamankan karena terpaksa memasuki kantor KPU.
Untuk menenangkan aksi massal, kepala polisi SBT bertemu mereka. Dia juga meminta aksi massal untuk menyebar, karena pada saat pertemuan untuk sementara ditangguhkan untuk menunggu hasil koordinasi dengan KPU SBT.
“Ketika kami mengajukan banding ke aksi massal, lalu menyebar dari kantor SBT KPU,” kata Kepala Polisi.
Sekitar satu jam, atau sekitar 23:10 CET, pendukung wanita yang penuh kasih kembali ke kantor KPU. Mereka menerima informasi bahwa pertemuan pabrik rekapitulasi hasil pemungutan suara dilanjutkan oleh presiden KPU SBT.
“Massa kembali beraksi pada saat itu, tetapi berhasil diamankan oleh staf keamanan,” katanya.
Dua anggota Polri yang terluka adalah seorang brigadir Satria Adi Wijayanto. Bibir bawah tercabik oleh peluncuran batu. Sementara Bripda Batang firmansyah menderita cedera ringan di tangan kanan.
“Kedua staf polisi SBT menerima perawatan medis dari kantor polisi SBT,” tambahnya.
Untuk pendukung yang diduga melakukan tindakan melempar dan menekan kantor KPU SBT, diidentifikasi dan nama mereka dikatakan oleh kelompok kerja.
Untuk menghapus tumpukan Pason yang mendukung kantor KPU, polisi regional SBT menutup jalur ke kantor. Di antara mereka di depan gudang logistik (gedung multi -dipertimbangkan), hotel mutiara, lapangan sepak bola, dan kantor pajak Kabupaten SBT. (Antara/Medan Pers)
Baca artikel lain … Polisi menangkap siswa di Bogor, kasusnya berat