Ary Ginanjar Agustian, pendiri kelompok ESQ yang dipimpin oleh Medan Pers dan administrator keterampilan yang berbasis di Jakarta-ai, Ary Ginanjar Agustian, pendiri Ary Ginanjar Agustian.
Baru -baru ini, pemimpin Jakarta mengucapkan terima kasih kepada acara khusus dengan tema “Manajemen Bakat Pusat AI” dengan tema “Manajemen Bakat Pusat AI”.
Baca juga: Rumah Sakit Bekasi Cam adalah pelopor dalam menggunakan manajemen bakat AI di Indonesia.
Acara ini telah menjadi tempat penting untuk diskusi untuk transformasi manajemen sumber daya manusia di era digital dan ekonomi konser.
Presiden Badan Sumber Daya Manusia Negara (lihat) Zudan Arif Fakrulloh berterima kasih atas manajemen bakat AI yang dikembangkan oleh Universitas UAG dan ESQ Business School.
Baca Juga: Esq Corp menggunakan manajemen bakat AI untuk mendorong produktivitas SDM di Malaysia.
“Program ini sangat berguna untuk memilih sumber daya manusia yang tepat untuk posisi yang tepat,” katanya.
Profesor Zudan menambahkan bahwa semua organisasi, termasuk pemerintah, memiliki tujuan besar yang harus dicapai.
Baca juga: Teknologi AI dapat meningkatkan efisiensi pintasan MSME.
“Mudah -mudahan, penciptaan Pak Ary dapat memilih ASN yang tepat untuk mencapai program ASTA CITA dan target negara.”
Wakil Menteri Lolo Estiri Willia Putori juga mendukung manajemen keterampilan berbasis AI.
Menurutnya, program ini sangat penting untuk memastikan validasi terbaik bagi organisasi untuk mendukung tujuan strategis jangka panjang.
“Jika Anda menggunakan kecerdasan buatan, Anda dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih inovatif, mudah beradaptasi, dan sangat kompetitif di era digital.”
Terima kasih lainnya juga Ketua General Manager Digital Government Technology (KOMINFO), presiden dan presiden Mira Tayyyiba, dan manajer umum Lintasarta, Muhammed Taufi (LAN).
Acara ini penuh dengan demonstrasi manajemen bakat. Putripamela telah mengumumkan bahwa menggabungkan sumber daya manusia dan strategi teknis siap bekerja dengan cara terbaik.
Manajemen bakat AI memungkinkan identitas yang cepat, halus, dan akurat memberikan solusi yang lebih efisien dan hemat dalam manajemen sumber daya manusia, sehingga Anda dapat menemukan kepatuhan antara bakat kerja dan budaya hanya dalam satu detik. (JLO/Medan Pers)