Medan Pers, BINJAI – Sebuah toko kelontong kecil di Stasiun Kereta Api Binjai Sumut berhasil menjadi pemasok bagi BUMN berkat Pasar Digital UMKM (PaDi) Indonesia yang dikelola Dewi Suraya, 2022 Setelah bergabung dengan platform tersebut pada tahun 2008, mereka mencatat peningkatan omzet hingga 4000 persen.
Dewey memulai usahanya dengan menjual makanan ringan dan minuman kepada pengunjung stasiun dan karyawan di kawasan stasiun. Peluang besar terbuka ketika mengetahui PT Kereta Api Indonesia (KAI) Binjai membutuhkan logistik perkantoran.
BACA JUGA: UMKM Padi dukung maksimalisasi digitalisasi usaha mikro
Atas rekomendasi temannya, Devi mencoba bergabung dengan PaDi UMKM, sebuah platform digital yang menghubungkan usaha kecil dengan perusahaan pelat merah.
“Awalnya saya hanya berjualan jajanan di stasiun. Setelah mencoba PaDi, saya memperluas jenis produk yang saya jual seperti gula, kopi, pembersih lantai, bahkan sabun tangan,” kata Devi, Sabtu (07/12). ).
BACA JUGA: Mantap, Pegadaian Apresiasi PaDi di UMKM Expo
Bisnis Dewi berkembang pesat, tidak hanya PT KAI saja, namun perusahaan-perusahaan besar milik negara seperti Bank Mandiri dan Telkom Uzizinas tidak hanya datang dari Binya saja, namun juga dari kota lain seperti Padang, Rantauprapat dan Jakarta.
Keberhasilan ini tidak hanya memberikan keuntungan finansial, namun juga membantu terciptanya hubungan yang lebih transparan antara UKM dan BUMN.
BACA JUGA: Pegadaian Raih 3 Penghargaan di PaDi UMKM Expo
“Persaingan harga di PaDi berlangsung sehat karena pembeli bisa membandingkan harga antar penjual. Selain itu, semua transaksi tercatat dengan baik sehingga memudahkan audit,” jelas Dewey.
Dewey mengakui perjalanannya tidak selalu mulus. Ia pernah menghadapi tantangan besar ketika harus menutup salah satu tokonya karena masalah internal. Namun pengalaman tersebut menjadi pembelajaran penting akan pentingnya keterbukaan dan kejujuran dalam berbisnis.
Selain itu, Dewi selalu menekankan pentingnya menjaga kualitas produk.
“Kami dengan hati-hati memilih produk untuk menjaga kepuasan pelanggan. Fasilitas tempat kerja seperti kopi berkualitas atau layanan kebersihan mendorong produktivitas,” katanya.
Kini penjualan melalui PaDi UMKM menjadi tulang punggung bisnis Rowtea, omzetnya melonjak hingga 4000% dalam setahun, suatu pencapaian yang luar biasa. Dewey optimis dengan masa depan bisnis digitalnya.
“PaDi UMKM sangat membantu memasarkan produk kami. Kemudahan transaksi digital telah meningkatkan perekonomian keluarga kami,” pungkas Dewey.
BACA ARTIKEL LAGI… Pegadaian Raih Penghargaan di PaDi UMKM Hybrid Expo dan Conference 2024